TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enam Puskesmas di Makassar Ditutup karena Penularan COVID-19

Petugas puskesmas yang positif menjalani isolasi mandiri

Ilustrasi petugas puskesmas memberikan pelayanan kepada pasien. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Makassar, IDN Times – Pemerintah Kota Makassar menutup sementara enam dari 47 puskesmas untuk mencegah penyebaran COVID-19. Langkah itu ditempuh setelah sejumlah petugas di puskesmas setempat terpapar virus corona.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Makassar Agus Djaja Said mengatakan, penutupan sementara dipilih untuk sterilisasi puskesmas.

"Hal ini menyusul adanya 10 tenaga kesehatan yang ada di puskesmas itu dinyatakan positif COVID-19," kata Agus dikutip dari ANTARA, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sulsel Terus Meningkat, Tanda Gelombang Kedua?

1. Puskesmas ditutup untuk mencegah penularan virus

Ilustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Agus tidak menyebut puskesmas mana saja yang ditutup sementara waktu. Dia menerangkan, keputusan itu sebagai upaya cepat memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Selama penutupan, puskesmas dimaksud disemprot cairan disinfektan untuk menjamin pelayanan kesehatan terbebas dari ancaman penularan COVID-19.

“Memang ada 10 tenaga medis yang terinfeksi COVID-19. Mereka bekerja di enam puskesmas, jadi kita tutup sementara untuk penyemprotan disinfektan,” kata Agus.

2. Petugas puskesmas menjalani isolasi mandiri karena fasilitas karantina penuh

Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Agus menyebut tenaga kesehatan puskesmas yang positif kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tidak mengikuti program karantina di hotel maupun rumah sakit karena disebut sudah penuh.

Khusus pelayanan di enam puskesmas yang ditutup kata dia, bakal dibuka kembali. Sedangkan posisi petugas medis yang positif akan diisi sementara waktu oleh petugas dari puskesmas lain, agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa normal kembali.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Waswas Lonjakan Kasus Baru COVID-19 setelah Pilkada

Berita Terkini Lainnya