TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPRD Reses, Warga Keluhkan Jalan hingga Minta Bantuan

Para legislator turun, menampung aspirasi rakyat

(Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo) IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar memasuki libur masa sidang atau reses, pada tanggal 4 hingga 9 November 2019. Waktu itu dimanfaatkan para legislator untuk kunjungan kerja di daerah pemilihan masing-masing.

Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo mengatakan, masa reses berguna bagi legislator untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dengan begitu, para wakil rakyat dapat mengetahui kondisi dan apa saja kebutuhan warga di daerahnya.

“Tentu reses ini perintah undang-undang, bagaimana menyerap aspirasi. Tugas kami di DPRD kemudian memperjuangkan dan mengawal aspirasi itu untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah kota,” kata Rudianto kepada IDN Times di Makassar, Kamis (7/11).

Baca Juga: Kongres II, NasDem Sulsel Dukung Penuh Surya Paloh

1. Sebagian warga ungkap kebutuhan di bidang infrastruktur

Dok. IDN Times/Istimewa

Rudianto Lallo mengungkapkan, pada masa reses, legislator umumnya menggelar pertemuan dengan masyarakat sebanyak enam kali, di lokasi berbeda. Lewat pertemuan tatap muka, legislator bisa berinteraksi langsung dengan orang-orang yang mereka wakili suaranya.

Pada reses beberapa hari terakhir, Rudi mengaku mendapat beragam masukan dari masyarakat. Umumnya berupa permintaan atau kebutuhan warga di bidang infrastruktur. Dia mencontohkan di Kecamatan Tallo dan Wajo, warga mengungkapkan perlunya pembangunan atau perbaikan drainase, jalan lingkungan, hingga posyandu.

“Ada bahkan aspirasi perbaikan dermaga seperti di daerah Lakkang. Intinya beragam di masing-masing wilayah, sesuai kebutuhan masyarakatnya,” ucap Rudi.

2. Bantuan yang bersifat pribadi dipenuhi lewat kantong legislator

Pexels.com/john-mark smith

Rudi, legislator Partai NasDem, mengakui bahwa tidak semua aspirasi masyarakat bakal diperjuangkan di DPRD. Sebab ada sebagian warga yang mengajukan kebutuhan pribadi atau kelompok. Rudi mencontohkan bantuan pengadaan tenda dan kursi yang disuarakan oleh sekelompok warga.

Untuk bantuan seperti itu, Rudi berupaya tetap memenuhi. Namun dia tidak mengajukannya lewat anggaran pemerintah, melainkan kantong pribadi.

“Memang pengadaan tenda, kursi, dan kegiatan warga, agak berat penganggarannya. Jadi yang seperti itu lebih kepada bantuan pribadi masing-masing anggota DPRD,” Rudi menerangkan.

Berita Terkini Lainnya