TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Pandemik, 1.257 Pekerja Hotel di Makassar Dirumahkan

Dari 46 hotel yang tutup karena pandemik, baru 20 yang buka

ilustrasi kamar hotel (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Makassar, IDN Times – Sebanyak 1.257 karyawan dari 21 hotel di Makassar, Sulawesi Selatan, dirumahkan karena pandemik COVID-19. Jumlah itu dirangkum oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel.

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan, jumlah karyawan hotel yang dirumahkan kemungkinan besar masih lebih banyak daripada yang tercatat.

“Karena dari 46 hotel yang ditutup karena pandemi ini, baru 20 yang berani buka," kata Anggiat dikutip dari Antara, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga: KADIN: 6 Juta Karyawan Terdampak COVID-19, 90 Persennya Dirumahkan 

1. Hotel tutup karena tidak ada pengunjung

Ilustrasi hotel tutup. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Anggiat mengungkapkan, hotel-hotel sebenarnya sudah mulai buka sejak penerapan adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Tapi hotel harus tutup kembali karena tidak ada pengunjung, sementara karyawan harus diupah.

Anggiat menyebut tingkat hunian hotel saat anjlok, yang kini berkisar 2-8 persen. Konsekuensinya, karyawan harus dirumahkan atau pilihan lain, gaji dipangkas.

"Mereka memang memilih cenderung dirumahkan, karena mereka berfikir bahwa jika kondisi normal kembali maka akan dipanggil lagi. Kita untuk melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) juga kesulitan karena tidak ada uang untuk bayar pesangon," katanya.

2. Tingkat hunian hotel diharap meningkat di akhir tahun

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Anggiat berharap tingkat hunian hotel masih bisa bertumbuh. Normalnya hunian di kisaran 48-50 persen, tapi PHRI berharap di akhir 2020 tingkat hunian setidaknya meningkat di angka 15 persen.

PHRI Sulsel meminta pemerintah bergera secara simultan, yakni menanggulangi COVID-19 sekaligus menggerakkan ekonomi.

“Karena dengan hidupnya hotel maka akan diikuti kehidupan pada 101 UKM. Kita berharap pemerintah daerah dan pusat melakukan kegiatan di hotel jika pemulihan sudah mulai membaik," ucap Anggiat.

Baca Juga: Wishnutama: Turis Asing ke Indonesia Bukan Pengen Lihat Hotel Mewah

Berita Terkini Lainnya