TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arus Balik, 17 Ribu Penumpang Naik-Turun di Pelabuhan Makassar

Diperkirakan masih terus bertambah

(Ilustrasi) IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Arus balik di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung hingga H+6 hari raya Idul Fitri, Selasa (11/6). Sejak hari lebaran, tercatat 18 kapal angkutan PT Pelni keluar-masuk dengan menurunkan dan menaikkan lebih dari 17 ribu penumpang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut Pelabuhan Makassar Triono mengatakan, penumpang terdiri dari 10.283 orang yang turun. Sedangkan sisanya 7.702 penumpang naik untuk berbagai tujuan. Diperkirakan jumlahnya masih akan bertambah, seiring posko angkutan lebaran yang terus dibuka hingga 21 Juni mendatang.

"Untuk sementara sudah masuk pencapaian jumlah arus balik sejak hari H sampai H+6," kata Triono di Makassar, Selasa (11/6).

Baca Juga: Gubernur Nurdin Copot Kepala Inspektorat Sulsel

Baca Juga: Usai Libur Lebaran, ASN Makassar Diminta Pacu Kinerja

1. Dua hari terakhir jadi puncak arus balik

IDN Times/Aan Pranata

Triono mengungkapkan, Senin (10/6) dan Selasa (11/6) merupakan puncak arus balik angkutan lebaran di Pelabuhan Makassar. Sebab pada masa yang bertepatan dengan H+5 dan H+6, terdapat tujuh kapal yang melayani penumpang. 

Kapal yang dimaksud, antara lain KM Umsini, KM Dorolonda, dan KM Sinabung dengan tujuan Surabaya. Lalu ada kapal KM Lambelu, KM Bukit Siguntang, serta KM Tidar dengan tujuan lain seperti Bau-bau, Bima, dan Balikpapan.

"Penumpang terbanyak hari ini masih didominasi KM Sinabung dengan 2.600 penumpang. Nanti kita akan lihat lagi pada tanggal tertentu," ucap Triono.

2. Lalu lintas penumpang naik 18 persen

Pelindo IV

General Manager PT Pelni Cabang Makassar Ridwan Mandaliko mengungkapkan, pada arus balik tahun ini terlihat kenaikan lalu lintas penumpang di Pelabuhan Makassar. Dibandingkan tahun 2018, kenaikannya mencapai 18 persen.

PT Pelni mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menambah kuota untuk penumpang tanpa kursi atau non-seat. Penambahan kuota sebagai dispensasi atas kebijakan Kementerian Perhubungan.

"Ini pengaruh dari harga tiket pesawat yang sekarang naik. Dulu ada tiket non-seat, tapi jumlahnya tidak sebanyak yang sekarang," kata Ridwan.

Baca Juga: FOTO: Dua Hari Lebaran nan Mencekam di Sudut Pulau Buton

Berita Terkini Lainnya