Demonstrasi Mahasiswa di Kantor Kemenag Sulsel Berujung Ricuh

Mahasiswa memprotes rekrutmen petugas haji

Makassar, IDN Times - Belasan mahasiswa yang menamakan kelompoknya Aliansi Pemuda Mahasiswa Nusantara (APMN) Sulawesi Selatan berunjuk rasa di kantor Kementerian Agama wilayah Sulsel, Jalan Nuri, Makassar, Selasa (2/7), untuk memprotes pengangkatan petugas haji kloter dan non-kloter untuk musim haji tahun 2019.

Aksi demonstrasi ini diwarnai kericuhan, saat mahasiswa mencoba membakar ban bekas di tengah jalan raya. Anggota Polsek Mariso merebut ban bekas yang sudah disiram bensin oleh mahasiswa.

Mahasiswa, polisi, dan petugas keamanan kantor Kemenag Sulsel kemudian saling dorong. Beruntung emosi mahasiswa berhasil diredam sehingga bentrokan dapat distop.

Dalam daftar petugas haji tahun ini, sebanyak 80 petugas pendamping dan pembimbing haji, yang akan bertugas di embarkasi/debarkasi Makassar. 

1. Mahasiswa mencurigai ada kongkalikong dalam rekrutmen petugas haji

Demonstrasi Mahasiswa di Kantor Kemenag Sulsel Berujung RicuhIDN Times/Abdurrahman

Koordinator aksi mahasiswa, Ahmad Fataruddin menyebutkan rekrutmen petugas haji di Kemenag Sulsel sarat dengan nepotisme dan dilakukan tidak transparan. Massa juga meminta Kepala Kanwil Kemenag Sulsel segera mengevaluasi kebijakannya dan melakukan rekrutmen ulang sebelum pemberangkatan haji yang rencananya pada 6 Juli nanti.


“Kepala kantor Kemenag Sulsel Anwar Abubakar terindikasi menyalahgunaan wewenangnya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, dapat dibuktikan dengan adanya keluarga Kakanwil yang lolos sebagai petugas haji,” ujar Ahmad.

2. Massa meminta Kepala Kanwil Kemenag Sulsel dicopot

Demonstrasi Mahasiswa di Kantor Kemenag Sulsel Berujung RicuhIDN Times/Abdurrahman

Ahmad menambahkan, pihaknya juga menuntut Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mencopot Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar, karena terindikasi kuat melakukan kecurangan dalam rekrutmen petugas haji. 

“Kami juga meminta pada anggota DPR dari Komisi VIII yang menjadi mitra Kementerian Agama agar mengevaluasi Kakanwil, karena melakukan penyalahgunaan wewenang dengan merekrut keluarganya sebagai petugas haji,” tutur alumni UIN Alauddin Makassar ini.

3. Kemenag Sulsel sebut rekrutmen petugas haji dilakukan secara profesional

Demonstrasi Mahasiswa di Kantor Kemenag Sulsel Berujung RicuhIDN Times/Abdurrahman

Kepala Bidang Haji Kemenag Sulsel Kaswad Suhartono yang mengomentari aksi mahasiswa. Dia menegaskan, rekrutmen petugas haji berlangsung profesional dan akuntabel, sesuai aturan yang berlaku di Kemenag. Kaswad menyebutkan sebanyak 7.759 jamaah haji asal Sulsel harus dikawal petugas haji profesional, memiliki kemampuan manajerial, manasik, dan berintegritas tinggi. 

“Memilih petugas kloter, petugas haji tidak boleh dilakukan sembarangan, mereka akan mengantar tamu-tamu Allah, sudah diseleksi sesuai aturan, sudah dilaporkan, dan sudah mengikuti pendidikan dan latihan,” kata Kaswad. 

Baca Juga: Tahun Depan, Lahan Pemakaman Umum di Makassar Diperkirakan Penuh

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya