Tiga Pasien PDP yang Meninggal di Makassar Masih Tunggu Hasil Lab

Kini uji spesimen terkait COVID-19 bisa dilakukan di Sulsel

Makassar, IDN Times – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan belum menerima hasil pemeriksaan spesimen terkait COVID-19 pada sejumlah pasien dalam pengawasan (PDP). Termasuk tiga orang PDP di Makassar yang meninggal sejauh ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari mengatakan, masih menunggu hasil pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Sehingga orang PDP yang meninggal belum diketahui apakah positif terinfeksi virus corona atau tidak.

Satu orang PDP diketahui meninggal di RS Pelamonia Makassar, pada Rabu (25/3). Sedangkan dua PDP lainnya lebih dulu dilaporkan meninggal pada dua hari sebelumnya.

"Termasuk di RS Pelamonia yang meninggal, dia PDP, sama dengan yang meninggal di RS Grestelina. Masih PDP karena hasil spesimennya belum keluar," kata Ichsan, seperti dilansir Antara pada Rabu (25/3) malam.

Baca Juga: Dua Pasien PDP COVID-19 di Makassar Meninggal Sebelum Hasil Lab Keluar

1. Rumah sakit non rujukan juga merawat pasien terkait COVID-19

Tiga Pasien PDP yang Meninggal di Makassar Masih Tunggu Hasil LabIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pemerintah menunjuk tujuh rumah sakit rujukan di Sulawesi Selatan untuk menangani pasien terkait COVID-19. Tapi, Ichsan mengatakan, rumah sakit di luar rujukan juga kini sudah ikut merawat pasien, baik PDP atau orang dalam pemantauan (ODP).

Penanganan pasien terkait COVID-19, diutamakan di rumah sakit yang memiliki ruang isolasi. Di Makassar, ada beberapa rumah sakit non rujukan yang masuk kategori ini. Di antaranya, RS Stella Maris, RS Siloam, RS Grestelina, RS Umum Daya Makassar dan RS Haji.

"Perawatan pasien COVID-19 ini bukan hanya rumah sakit rujukan, karena setelah melakukan perbaikan maka rumah sakit yang punya ruang isolasi juga diefektifkan untuk digunakan," ujar Ichsan.

2. Dua laboratorium di Sulsel sudah mulai digunakan memeriksa spesimen

Tiga Pasien PDP yang Meninggal di Makassar Masih Tunggu Hasil LabSatgas Penanganan COVID-19 Sulsel saat elekonferensi dengan awak media di Makassar. ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Ichsan mengatakan, ke depannya pasien terkait COVID-19 tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil pemeriksaannya. Sebab pemeriksaan spesimen kini sudah bisa dilakukan di Sulsel, tidak perlu lagi antre di Jakarta. Ada dua laboratorium di Sulsel yang ditunjuk memeriksa spesimen, yakni laboratorium RS Unhas dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.

Berdasarkan data per Rabu (25/3), di Sulsel kini ada 13 pasien postiif terinfeksi virus corona. Jumlah itu bertambah sembilan kasus dari satu hari sebelumnya, yakni 4 kasus. Sembilan kasus terbaru merupakan hasil pemeriksaan RS Unhas.

"Dua-duanya sudah berfungsi. Kalau BBLK Makassar sudah melakukan pemeriksaan, tetapi hasilnya belum disampaikan," kata dr Ichsan.

3. Metode rapid test masih dipertimbangkan

Tiga Pasien PDP yang Meninggal di Makassar Masih Tunggu Hasil LabDok.Humas Jabar

Lebih lanjut, Ichsan menyatakan Pemerintah Provinsi Sulsel masih mempertimbangkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test untuk warga sebagai deteksi dini penyebaran COVID-19. Beda dengan uji spesimen yang menggunakan swab, rapid test menggunakan sampel darah. Tapi metode ini bukan standar pemeriksaan COVID-19, sebab yang utama tetap pemeriksaan lab.

Ichsan bilang, program rapid test sudah dianggarkan. Tapi kebijakan untuk menggelarnya buat masyarakat harus dipertimbangkan secara matang. Termasuk kesiapan petugas, dengan belajar dari berbagai daerah lain yang telah lebih dulu menerapkan.

"Rapid test ini kita juga harus pertimbangkan positif dan negatifnya. Gubernur akan diskusikan hal ini untuk mencegah penyebaran," katanya.

Baca Juga: 9 Pasien Baru Positif Corona di Sulsel Diisolasi di Tiga Rumah Sakit

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona  di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona) 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya