Pemprov Belanja Perabot Rp5,7 M, DPRD: Pejabat Tidak Mau Pakai Bekas  

"Ini memang menjadi budaya," kata legislator Selle KS Dalle

Makassar, IDN Times - Biro Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menganggarkan belanja pengadaan perabot rumah tangga senilai Rp5,7 miliar pada Rancangan APBD tahun 2020. Belanja barang peralatan ditujukan untuk rujab gubernur, wakil gubernur, dan sekretaris provinsi.

Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle mengatakan, belanja perabot dianggarkan untuk digunakan pada masa pemerintahan Gubernur Nurdin Abdullah. Anggaran belanja dianggap wajar, meski sebagian besar item belanja pernah dianggarkan pada akhir jabatan gubernur sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo. 

“Kalau mau bicara efisiensi, semua yang masih bisa dipakai, dipakai. Tapi saya lihat tidak ada kepala daerah yang mau pakai bekasnya orang lain,” kata Selle usai rapat pembahasan draf RAPBD di Kantor DPRD Sulsel, di Makassar, Rabu (27/11) malam.

1. Belanja perabot disebut sudah jadi budaya

Pemprov Belanja Perabot Rp5,7 M, DPRD: Pejabat Tidak Mau Pakai Bekas  Rumah jabatan gubernur Sulsel. Dok. IDN Times/Biro Humas Pemprov Sulsel

Menurut rencana kerja dan anggaran (RKA) yang diajukan Biro Umum Pemprov, terdapat berbagai macam item perabot rumah tangga yang masuk dalam rencana belanja di tahun 2020. Barang antara lain terdiri dari ranjang dan kasur, lemari, meja, sofa, piring dan gelas. Lalu ada karpet, gorden, dan lain-lain.

Menurut Selle, pengadaan perabot rujab sudah biasa terjadi, terlebih pada awal masa jabatan kepala daerah. Tak hanya di Sulsel, hal serupa disebut juga terjadi di mana-mana.

“Ini memang menjadi budaya, feng shui-nya mungkin. Semua pejabat baru saya lihat begitu, rata-rata tidak mau pakai gelas bekas, piring bekas, tempat tidur bekas. Ada bahkan beberapa kepala daerah, biar kursi pun tidak mau bekas,” ucapnya.

2. Usulan anggaran belanja belum tentu disetujui

Pemprov Belanja Perabot Rp5,7 M, DPRD: Pejabat Tidak Mau Pakai Bekas  Rapat pembahasan RAPBD di DPRD Sulsel. IDN Times/Aan Pranata

Usai pembahasan di tingkat komisi, RAPBD Sulsel akan dibahas melalui finalisasi di tingkat Badan Anggaran DPRD. Selle mengatakan, usulan belanja yang diajukan organisasi perangkat daerah (OPD) belum tentu disetujui sepenuhnya.

Khusus pengadaan perabot rujab yang diajukan Biro Umum, Selle menyebut ada sejumlah item yang mencolok. Namun sebagian besar dianggap sudah wajar. Dia mencontohkan item pembelian satu paket gorden rujab gubernur senilai Rp200 juta lebih.

“Sebagian memang ada yang nampak mencolok, dan mungkin bisa dirasionalisasi. Makanya saya bilang, tolong diperhatikan apa yang menjadi saran tim TAPD,” Selle menambahkan.

Baca Juga: DPRD Minta Pemprov Sulsel Tinjau Ulang Rencana Pembelian Helikopter

3. Dewan pertanyakan perabot yang belum lama dianggarkan

Pemprov Belanja Perabot Rp5,7 M, DPRD: Pejabat Tidak Mau Pakai Bekas  Komisi A DPRD Sulsel. IDN Times/Aan Pranata

Belanja yang diusulkan Biro Umum Pemprov itu mengemuka dalam rapat pembahasan rancangan anggaran di Komisi A DPRD Sulsel, Rabu (27/11). Anggota Dewan sempat mempertanyakan mengapa belanja perabot kembali dianggarkan di masa pemerintahan Gubernur Nurdin Abdullah. Padahal di akhir masa jabatan eks Gubernur Syahrul Yasin Limpo, pernah diajukan anggaran pembelian untuk item yang hampir serupa.

“Hampir semua item peralatan rumah tangga, aset yang selama ini ada, diadakan di akhir masa jabatan pak Syahrul. Masuk gubernur baru, diadakan lagi. Lalu dikemanakan aset yang diganti?” tanya legislator Fraksi Demokrat Rismayanti Kadir Nyampa pada rapat pembahasan, Rabu (27/11) malam.

 Plt Kepala Biro Umum Pemprov Idham Kadir memastikan perabot lama tidak dibuang. Barang-barang rujab yang tidak terpakai lagi, kata dia, akan disimpan di gudang. “Kita tidak bisa lelang karena belum sampai berapa tahun. Kecuali tidak layak lagi, dilakukan pemusnahan,” ucapnya.

Baca Juga: Dari Piring sampai Karpet, Perabot Rujab Gubernur Dianggarkan Rp5,7 M 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya