Makassar, IDN Times - Mahasiswa lintas perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan, masih bertahan di depan Kantor DPRD Sulsel, hingga Senin (30/9) malam. Mereka yang berkisar ratusan orang bertahan dalam unjuk rasa sejak petang.

Pada pukul 18.38 Wita, massa masih duduk memadati kawasan depan Kantor DPRD Sulsel, jalan Urip Sumoharjo. Peserta unjuk rasa juga berkumpul pada beberapa titik hingga di atas jembatan layang atau fly over.

Massa memadati jalan depan DPRD Sulsel untuk menyuarakan penolakan terhadap sejumlah kebijakan Pemerintah dan DPR. Mereka menuntut ingin menduduki gedung Kantor DPRD Sulsel, sebagai bentuk tekanan kepada wakil rakyat di Senayan. Namun sejauh ini keinginan mereka tidak direspons aparat keamanan maupun pimpinan DPRD.

"Kenapa kami ingin melakukan pendudukan, karena beberapa kali hasil dialog hanya berakhir dengan janji-janji, kawan-kawan," kata salah satu koordinator aksi dalam orasinya Senin petang.

Konsentrasi massa di depan DPRD Sulsel sempat berkurang jelang waktu salat Magrib. Namun memasuki malam, ribuan orang kembali berkumpul untuk menyuarakan aspirasi. Mereka berdiam diri di badan jalan, yang dipisahkan oleh kawat berduri dengan kawasan Kantor DPRD. Namun menurut pantauan, kali ini jumlahnya lebih sedikit dibandingkan siang hari.

Unjuk rasa mahasiswa dikawal petugas Kepolisian. Sejauh ini tidak ada upaya Polisi membubarkan massa. Sedangkan jalan yang sempst tertutup penuh, perlahan terbuka. Kendaraan sudah ada yang melintas.

"Silakan berunjuk rasa. Sampaikan aspirasi saudara dengan sopan dan santun," kata salah seorang Polisi lewat pengeras suara di mobil Pengurai Massa.

Baca Juga: Demo hingga Petang, Mahasiswa Ngotot Ingin Duduki DPRD Sulsel