5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar Profesor

Dia dikukuhkan sebagai guru besar sejak tahun 2008

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meresmikan IDN Times hyperlocal Sulsel, kemarin (23/4). Peresmian digelar di tengah mahasiswa lintas kampus yang menghadiri IDN Times Millennial’s Forum, di Universitas Hasanuddin Makassar.

Nurdin Abdullah yang baru tujuh bulan menjabat gubernur, bukan orang baru di kancah politik. Orang-orang mulai mengenal rekam jejaknya saat menjadi Bupati Bantaeng. Dia memimpin di sana antara tahun 2008-2018.

Pria kelahiran Parepare, 7 November 1963 ini banyak dipuji berkat terobosannya saat menjadi bupati. Salah satu kesuksesannya adalah memacu pertumbuhan ekonomi Bantaeng. Hanya dalam tujuh tahun memimpin, pertumbuhannya naik dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen.

Nurdin juga dikenal karena kebiasannya bertemu langsung dengan warga. Di Bantaeng, pada Selasa hingga Jumat, dia menyediakan waktu setiap pagi untuk bersilaturahmi dengan membuka rumah untuk masyarakat umum. Momen itu jadi kesempatan warga menyampaikan informasi, mengadukan masalah, atau meminta arahan.

Sejak menjadi Gubernur, Nurdin mengedepankan kepada bawahannya untuk mengutamakan pelayanan publik. Dia membuka keran perizinan seluas mungkin untuk memudahkan pengusaha. Pada birokrasi, dia mewanti-wanti setiap pejabat agar mudah berkomunikasi.

"Yang keluar rule of the game-nya, misalnya tiga kali tidak terima telepon, langsung non-job. Gitu kan. Jadi, handphone itu simpan di bawah bantal. Handphone saya tidak pernah mati," kata Nurdin, 6 September 2018 lalu.

Berikut fakta-fakta tentang Nurdin Abdullah yang tengah berpacu dengan waktu dalam masa tugasnya sebagai Gubernur Sulsel.

1. Mengalahkan sesama Nurdin di Pilkada

5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar ProfesorIDN Times/Didit Hariyadi

Nurdin Abdullah melenggang ke jabatan Gubernur Sulsel setelah menang pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018. Dia bersama Andi Sudirman Sulaiman menang atas tiga pasang kandidat lain.

Nurdin-Sudirman meraih suara cukup dominan, yakni 43,87 persen dari total 4,3 juta suara. Mereka unggul atas rival terdekat, yakni Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar. Dua pasangan lain di Pilkada itu, masing-masing Ichsan Yasin Limpo - Andi Mudzakkar dan Agus Arifin Nu’mang - Tanribali Lamo.

2. Berasal dari keluarga tentara

5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar ProfesorIDN Times/Abdurrahman

Nurdin lahir sebagai anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya, Andi Abdullah, seorang anggota Tentara Nasional Indonesia yang juga keturunan Raja Bantaeng. Ibu Nurdin, Nuraeny, seorang ibu rumah tangga asal Soppeng.

Nurdin menikah dengan Liestiaty F Nurdin pada 11 Januari 1986. Saat ini mereka dikaruniai satu anak perempuan dan dua anak laki-laki serta dua cucu.

3. Menikah saat masih berstatus mahasiswa

5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar ProfesorHumas Pemprov Sulsel

Pada beberapa kesempatan, Nurdin selalu menceritakan perjalanan asmaranya bersama Lies. Mereka menikah muda, saat Nurdin berusia 23 tahun dan berstatus mahasiswa. Lies merupakan anak rektor Unhas saat itu, Prof Fachruddin.

Nurdin menyatakan pernikahannya tanpa uang panai. Padahal panai’ atau uang hantaran kepada mempelai wanita merupakan syarat tradisi adat Bugis-Makassar yang seringkali tak kecil jumlahnya.

Baca Juga: Resmikan IDN Sulsel, Gubernur Bagi Kiat Nikah Muda Tanpa Uang Panai'

4. Kejar ilmu pertanian hingga ke Jepang

5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar ProfesorIDN Times / Aan Pranata

Sebelum menjadi bupati dan sekarang gubernur, Nurdin Abdullah seorang akademisi di bidang pertanian. Dia sempat mengajar di Universitas Hasanuddin dan dikukuhkan sebagai guru besar di sana. Hingga kini, dia satu-satunya bupati dan gubernur di Indonesia bergelar profesor.

Nurdin menyelesaikan kuliah di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Unhas tahun 1986. Lalu melanjutkan studi dengan gelar master dan doktor di Kyushu University, Jepang, hingga tahun 1994.

Gelar profesor Nurdin ditandai surat keputusan jabatan guru besar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 2008. Namun karena berbagai kesibukan, Nurdin baru sempat memberikan orasi ilmiah di depan Senat Unhas, tahun 2017.

Baca Juga: Sulawesi Selatan, Pintu Gerbang Kawasan Indonesia Timur

5. Aktif di perusahaan asing

5 Fakta Perjalanan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Bergelar ProfesorIDN Media

Selain akademisi dan politikus, Nurdin juga seorang wirausaha. Usai lulus kuliah, dia mendapat kepercayaan dari investor Jepang untuk mendirikan industri pengolahan kayu menjadi Butsudah, tempat penyimpanan abu hasil kremasi.

Nurdin kemudian mendirikan PT Tokai Material Indonesia di Kawasan Industri Makassar, Kelurahan Kapasa. Enam tahun kemudian, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Maruki International Indonesia.

Selain itu, Nurdin juga menjabat Presiden Direktur di empat perusahaan Jepang, yaitu PT Maruki International Indonesia, Hakata Marine Indonesia, Hakata Marine Hatchery, dan Kyushu Medical Co., Ltd.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya