Viral, Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Tak Lancar Baca Teks UUD 1945

- Hariman Ibrahim tidak lancar membaca teks UUD 1945 saat Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Pasangkayu, Sulawesi Barat.
- Menurut Ketua Fraksi Partai NasDem, Hariman hanya lupa bawa kacamata dan kesulitan melihat teks karena usianya yang sudah tua.
- Hariman dikenal sebagai anggota dewan dengan raihan suara terbanyak, sosok figur sederhana, dan dekat dengan masyarakat sejak sebelum menjadi legislator.
Makassar, IDN Times- Wakil Ketua DPRD Pasangkayu, Hariman Ibrahim menjadi sorotan publik karena tidak lancar membaca teks UUD 1945 pada saat Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Bupati Pasangkayu, Sulawesi Barat, Rabu (1/10/2025) lalu.
Aksi Hariman Ibrahim sempat terekam kamera dan videonya pun viral di berbagai platform media sosial. Dalam video yang beredar dilihat IDN Times berdurasi 48 detik, politisi Partai NasDem tersebut terlihat dibimbing oleh seseorang di belakangnya yang memakai baju Korpri.
1. Peran pegganti dan lupa bawa kacamata

Menanggapi video itu, Ketua Fraksi Partai NasDem sekaligus Anggota DPRD Pasangkayu, Robin Chandra Hidayat menjelaskan bahwa saat itu Hariman mendadak diminta untuk menjadi pembaca UUD 1945 saat upacara Hari Kesaktian Pancasila.
"Posisinya sebagai pembaca UUD itu menggantikan Ketua DPRD karena tidak bisa hadir," kata Robin kepada awak media, Sabtu (4/10/2025).
Robin menampik bahwa Hariman tak bisa membaca, melainkan hanya lupa bawa kacamata dan tidak jelas melihat teks akibat usianya yang sudah tua, sehingga terbata-bata membaca UUD 1945.
"Itu kan orang tua kasihan, saat tampil begitu mungkin tidak siap. Apalagi ditambah persiapan kelengkapan untuk membaca itu tidak dibawa, alias kacamata itu lupa," kata Robin.
Bahkan, lanjut Robin, saat Hariman mengenakan kacamata pun, tulisan yang ia baca harus diperbesar agar bisa terbaca dengan jelas. Sementara ukuran teks UUD 1945 yang ia baca saat upacara menggunakan ukuran kecil atau normal, sehingga Hariman kesulitan.
"Saya kan ketua fraksinya. Bahkan kalau pakai kacamata itu, harus dibesarkan teksnya. Tapi ini kemarin teksnya normal, kacamata tidak dibawa, maka itulah yang terjadi," ujarnya.
2. Sosok Hariman Ibrahim di mata masyarakat

Robin menambahkan, Hariman merupakan anggota dewan dengan raihan suara terbanyak di internal Partai NasDem pada Pemilu lalu. Capaian itulah yang mengantarkannya duduk sebagai Wakil Ketua II DPRD Pasangkayu.
Dia juga mengatakan Hariman dikenal sebagai sosok figur sederhana yang dekat dengan masyarakat dan dicintai oleh para pendukungnya.
"Meskipun sudah tua, beliau itu di DPRD ini baru periode pertama. Dia berhasil meraih suara terbanyak di internal kami Fraksi NasDem," tuturnya.
Robin mengungkapkan Hariman memulai kehidupannya sebagai nelayan di pesisir Pasangkayu, Sulawesi Barat. Hingga akhirnya mencalonkan dan menjadi legislator.
"Beliau ini nelayan, memang aktivitasnya di laut. Sekarang dia punya beberapa kapal, jual ikan sampai ke Makassar. Awalnya juga sempat jual rotan. Pokoknya apa pun usaha dia lakukan," bebernya.
3. Kerap membantu masyarakat jauh sebelum jadi legislator

Lebih lanjut dikatakan, jiwa sosial dan rasa peduli Hariman kepada masyarakat di tempat tinggalnya tak diragukan lagi. Dia kerap membantu secara ikhlas.
"Kalau ada orang menikah, dia kasih pinjam tendanya, juga elektonnya, gratis. Itu sudah dia lakukan dari dulu bahkan ketika masih bukan siapa-siapa," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Hariman, bukan sosok yang dipilih masyarakat karena politik uang. Melainkan murni sosialnya yang sederhana dan suka menolong masayarakat.
"Beliau dipilih bukan karena uang, bukan karena hebat. Tapi karena betul-betul dekat dengan masyarakat dan dicintai teman-temannya," tandasnya.
Robin pun menyayangkan video Hariman yang terbata-bata saat membaca teks UUD 1945 ,viral dan ditanggapi negatif oleh masyarakat dan netizen.
"Sudah digoreng kiri kanan (video viral). Tapi dia itu anggota dewan yang dicintai oleh masyarakat," tutupnya.