Tiga Kecamatan di Makassar Jadi Langganan Banjir Saat Musim Hujan

- Ketinggian air di Kecamatan Manggala bisa capai 3 meterSalah satu titik banjir terparah berada di kawasan Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala. Setiap musim hujan tiba, permukiman padat ini kerap terendam banjir cukup tinggi hingga memaksa warga mengungsi.
- BPBD petakan titik rawan banjir dan siagakan personel di lokasi prioritasBPBD telah memetakan titik rawan banjir di setiap kecamatan dan menempatkan personel siaga di beberapa lokasi prioritas. Fadli menuturkan, selain kesiapan personel, BPBD juga memasang sistem peringatan dini banjir
Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menetapkan tiga kecamatan sebagai wilayah dengan risiko banjir tertinggi selama musim hujan, yakni Manggala, Biringkanaya, dan Panakkukang. Ketiganya tercatat mengalami banjir hampir setiap tahun ketika curah hujan meningkat.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, menjelaskan banjir di wilayah tersebut disebabkan oleh kondisi topografi yang rendah serta padatnya permukiman di sekitar aliran sungai. Selain itu, sistem drainase yang belum optimal juga memperparah genangan air ketika curah hujan tinggi.
"Untuk wilayah yang langganan banjir, hampir di seluruh Kota Makassar terdampak, tetapi ada tiga kecamatan yang paling sering banjir setiap tahun, yaitu Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya, dan Kecamatan Panakkukang," kata Fadli, Minggu (2/11/2025).
1. Ketinggian air di Kecamatan Manggala bisa capai 3 meter

Salah satu titik banjir terparah berada di kawasan Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala. Setiap musim hujan tiba, permukiman padat ini kerap terendam banjir cukup tinggi hingga memaksa warga mengungsi.
"Di Kecamatan Manggala, ketinggian air bahkan bisa mencapai tiga meter," kata Fadli.
2. BPBD petakan titik rawan banjir dan siagakan personel di lokasi prioritas

BPBD telah memetakan titik rawan banjir di setiap kecamatan dan menempatkan personel siaga di beberapa lokasi prioritas. Fadli menuturkan, selain kesiapan personel, BPBD juga memasang sistem peringatan dini banjir di kawasan tersebut untuk mempercepat deteksi dan penanganan di lapangan.
Pemetaan ini penting agar ketika hujan deras terjadi, kami sudah tahu titik-titik mana yang harus diprioritaskan evakuasinya,” katanya.
3. Pasang sistem peringatan dini banjir di tiga sungai

Tiga kecamatan itu kini menjadi prioritas pemasangan sistem peringatan dini banjir atau Early Warning System (EWS). Alat ini akan mengirimkan notifikasi otomatis kepada petugas dan warga ketika debit air mulai meningkat.
EWS dipasang di tiga sungai utama, yakni Sungai Kajenjeng di Manggala, Sungai Biringjene di Biringkanaya, dan Sungai Tello di Panakkukang. Ketiganya bermuara ke Sungai Tallo yang kerap menjadi jalur limpasan air saat hujan deras.
"Kami akan melakukan peluncuran dan sosialisasi kepada masyarakat hingga November," kata Fadli.


















