Tanah Longsor di Gowa, Mobil Masuk Jurang, Satu Warga Tewas

Makassar, IDN Times - Seorang warga meninggal dunia usai tertimbun bencana tanah longsor di Jalan Poros Malino, Desa Lonjoboko, Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu sore (16/11/2022).
"Dari informasi satu orang meninggal di lokasi longsor, tadi 1 tim SRU (serach and rescue unit) langsung ke lokasi," ungkap Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi dalam keterangannya kepada wartawan.
Diketahui, sejak siang hingga senin sore, wilayah Gowa dan Makassar dilanda hujan dengan intensitas rendah hingga sedang, akibatnya terjadi bencana tanah longsor.
1. Sebuah mobil masuk jurang

Berdasarkan informasi, korban meninggal akibat tertimbun tanah longsong adalah seorang perempuan bernama Jumria (37).
Kata Djunaidi, korban menumpangi mobil yang di dalamnya ditumpangi empat orang, termasuk korban. Mobil tersebut tertimpa longsor di jalan dan mobil masuk jurang.
"Tiga orang sudah ditemukan, dua orang selamat dan satu meninggal sedangkan satu korban lainnya masih dicari karena mobilnya masuk jurang," terang Djunaidi.
2. Tim SAR gabungan lakukan pencarian satu korban

Lanjut Djunaidi, selain 1 SRU yang dikirim Basarnas Sulsel ke lokasi longsor, saat ini beberapa potensi SAR terdekat juga sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
"Semoga seluruh tim SAR babungan yang berada di lokasi diberikan kesehatan dan keselamatan di dalam mengemban misi kemanusiaan, dan yang belum ditemukan bisa selamat dalam pencarian," ujarnya.
3. Potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulsel

Kini wilayah Sulsel mulai masuk musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) IV Makassar mencatat, potensi bencana Hidrometeorologi saat musim hujan sangat besar karena ada faktor pembentuk dari pada bencana hidro atau air dari curah hujan sangat lebat.
"Bencana Hidrometeorologi memang besar, karena kita sudah memasuki puncak-puncak musim hujan, jadi kemungkinan besar kita tetap waspada," kata koordinator bidang data BMKG IV, Hanafi Hamzah waktu lalu.
"Bencana hidrometeorologi ada banjir, ada longsor, kemudian itu angin puting beliung, ada badai petir, kemudian gelombang laut pasang, ini semua yang disebut bencana hidrometeorologi," sambung Hanafi.