SPPG Airmadidi Atas Buka Suara Terkait Dugaan Keracunan MBG di Minut

- SPPG Airmadidi Atas sebut kasus keracunan hanya terjadi di SMPN 2 Airmadidi Atas
- Pihak SPPG sempat mencicipi makanan namun tak ada reaksi apapun
- SPPG dan sekolah masih menunggu hasil lab BPOM
Manado, IDN Times - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Airmadidi Atas akhirnya buka suara terkait dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis di SMPN 2 Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat, 28 November 2025. Mitra SPPG Airmadidi Atas, dr Soegestiharyo K.K Mars, mengatakan bahwa pihaknya sudah mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
SPPG Airmadidi Atas sendiri melayani 17 sekolah dengan 2.792 siswa yang ada di Kabupaten Minut. Namun, keluhan hanya datang dari SMPN 2 Airmadidi.
"Kami sendiri tidak tahu mengapa terjadi kasus tersebut. Peristiwanya sendiri hanya terjadi di SMPN 2 Airmadidi," jelasnya, Senin (1/12/2025).
1. Makanan dimasak pagi hari

Berdasarkan SOP, bahan baku makanan mulai disiapkan pukul 14.00-00.00 WITA. Kemudian, bahan-bahan tersebut mulai dimasak pukul 02.00-04.00 WITA.
Pada kloter pertama, SPPG Airmadidi Atas menyiapkan makanan untuk sekolah yang ada di Desa Sawangan, Sampiri, dan Tanggari pada pukul 04.00-05.30 WITA. "Sedangkan untuk menu SMPN 2 Airmadidi bersama Universitas Klabat dimasak pukul 06.00-09.00 WITA," tambah dr Soegestiharyo.
Kemudian, makanan didistribusikan ke SMPN 2 Airmadidi pukul 10.00-12.00 WITA. Namun pada sekitar pukul 20.00 WITA SPPG Airmadidi Atas mendapat laporan terkait dugaan keracunan tersebut.
2. Ambil sampel dan tak layani MBG

dr Soegestiharyo menyebut bahwa kepala koki dan asisten lapangan juga sempat mencicipi menu hari itu. Namun, mereka tidak mengalami keracunan.
Meski begitu SPPG Airmadidi Atas tetap memeriksa internal dan meminta Dinas Kesehatan serta BPOM mengambil sampel makanan untuk dicek. Hingga saat ini mereka juga masih belum melayani MBG.
"Masih menunggu hasil resmi dari BPOM," kata dr Soegestiharyo.
3. Ada 182 guru dan murid yang diduga keracunan

Berdasarkan data dari SMPN 2 Airmadidi, ada 182 orang yang diduga keracunan usai makan MBG. "Ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang hanya di rumah masing-masing," kata Kepala SMPN 2 Airmadidi, Agnes Mantiri.
Sebanyak 46 siswa dan 5 guru masuk ke rumah sakit. Siswa yang menjadi korban berasal dari kelas 7, 8, dan 9.
Pihak sekolah memperkirakan jumlah tersebut masih akan berubah. Rata-rata mereka dirawat di RS Hermana Lembean, RSU GMIM Tonsea, dan RSUD Maria Walanda Maramis.(*)

















