Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswa Tewas Usai Dikeroyok, Disdik Makassar: Jangan Sampai Terulang

Plt Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Andi Bukti Djufrie. (IDN Times/Asrhawi Muin)
Intinya sih...
  • Meninggalnya Muhammad Raja Afnan, siswa SD di Makassar diduga korban kekerasan di sekolah, menjadi perhatian penting.
  • Disdik Kota Makassar menunggu hasil autopsi dan penyelidikan polisi terkait kematian Raja Afnan setelah ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya.
  • Keluarga meminta proses autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya, sementara pemerintah memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Makassar, IDN Times - Meninggalnya Muhammad Raja Afnan, siswa kelas VI SD Negeri Maccini I/1 yang diduga menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah, menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak terkait di Kota Makassar. Dinas Pendidikan Kota Makassar pun angkat bicara terkait hal tersebut.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, belum mengetahui terkait penyebab kematian korban yang meninggal usai dirawat di rumah sakit. Dugaan sementara, korban mengalami kekerasan fisik, namun Disidk masih menunggu hasil autopsi dari pihak kepolisian.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Bukti menyebut korban sempat dua kali dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia pada Jumat (30/5/2025). Dalam pemeriksaan awal, Raja didiagnosis mengidap gejala tipes.

"Itu masih dugaan. Sebenarnya anak ini seminggu sebelum meninggal, anak ini sakit. Dirujuk ke rumah sakit, di sana dikatakan bahwa dia gejala tipes. Terus mungkin dilihat staminanya dan sebagainya, dianggap tipes. Dia juga sempat ikut ujian akhir," kata Bukti, Rabu (4/6/2025).

1. Pihak keluarga menemukan sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban

ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Setelah korban meninggal, pihak keluarga menemukan sejumlah tanda kekerasan di tubuh Raja, di antaranya lebam dan bekas sundutan rokok. Keluarga lalu meminta proses autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Ibundanya sempat tidak terlalu percaya itu, nanti setelah waktu meninggalnya, dilihat semua ada bekas lebam, pukulan dan ada sundutan rokok di bagian tangannya sehingga orang tuanya minta diautopsi," kata Bukti.

2. Menjadi pembelajaran agar kasus tidak terulang

Ilustrasi pidana. (IDN Times/Sukma Shakti)

Bukti menyebut belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah mengenai dugaan keterlibatan teman sekelas dalam peristiwa ini. Namun dia menegaskan bahwa kejadian ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak di lingkungan pendidikan.

"Tentu ini menjadi pembelajaran khususnya kepala sekolah karena jangan sampai terjadi lagi. Makanya dibutuhkan kolaborasi orang tua, guru, tokoh-tokoh masyarakat yang ada di situ untuk tidak terjadi lagi yang kedua kalinya," kata Bukti.

3. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan

Kantor Polrestabes Makassar / Istimewa

Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial telah mengunjungi rumah duka. Mereka juga menyalurkan bantuan bagi keluarga korban.

Sementara itu, penyelidikan kasus masih berjalan di Polrestabes Makassar. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan menunggu hasil autopsi untuk menentukan apakah kekerasan menjadi penyebab utama kematian Raja Afnan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us