Produk Pangan Asal Tiongkok yang Beredar di Makassar Dipastikan Aman

Abdul Rahim mengatakan, virus corona tidak akan mampu menempel atau menjadi parasit pada produk pangan. Baik makanan hingga minuman. Uji laboratorium membuktikan, virus tersebut hanya mencari objek yang aktif, seperti manusia. Di bahan pangan, virus tersebut justru akan mati.

Produk pangan menurutnya telah dikemas sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kadar kualitas keamanan untuk mencegah bakteri hingga virus yang dianggap dapat merusak.

"Dari benda mati bukan penyebarannya di situ. Virus ini kan dia punya kaki, jadi untuk hidup harus menempel di sel-sel yang hidup juga. Kalau misalnya dari bersin itu ada kemungkinan karena terkena kontak, tapi itu juga tidak bisa lama karena pasti akan mati di udara," jelas Abdul Rahim.

Ibrahim menyebut, faktor yang mampu mempengaruhi kesehatan produk pangan impor justru adalah bakteri, bukan virus corona. Bakteri yang terkandung dalam beragam jenis produk pangan dianggap perlu diwaspadai meskipun tidak begitu berbahaya.

"Karena bakteri itu ada yang merusak makannya ada juga bakteri patogen yang membawa penyakit termasuk merusak tubuh," ungkap Abdul Rahim.

Virus corona, ditekankan Abdul Rahim, tidak akan mampu bertahan di dalam produk pangan. Hasil uji laboratorium membuktikan, kandungan yang terdapat dalam beragam sumber produk pangan impor khususnya Tiongkok, layak dikonsumsi.

Lebih lanjut kata Abdul Rahim, selain produk pangan asal Tiongkok, pihaknya juga intens menguji keamanan dan kelayakan sejumlah produk pangan impor lainnya. Uji laboratorium kimia sumber pangan, menjadi dasar produk pangan lainnya aman dikonsumsi masyarakat.

Selain itu, BBPOM Makassar juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir menyoal rumor bahwa virus corona menjadi parasit di dalam produk pangan impor.

"Yang jelas kita intensifkan pengawasan produk impor. Kita harus pastikan mutunya bagus, keamanannya baik dan manfaatnya juga ada dan layak dikonsumsi," ucap Abdul Rahim.