Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Didesak Kenakan Pasal Berlapis untuk Pemerkosa Gadis Difabel

foto hanya ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Makassar, IDN Times - Perempuan difabel bisu, korban penyekapan dan pemerkosan kini kondisinya mulai membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. 

Kejadian yang menimpa korban membuat keluarga terpukul karena selama ini dia merupakan anak yang pintar. Apalagi kasus ini baru dialami anaknya setelah lama bergaul dengan teman-temannya yang dulu sekolah luar biasa di Makassar.

“Sehari-sehari dia sama kita terus, saya yang jaga dia karena bisu,” ucap bapak korban dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (26/11).


 

1. Korban pernah bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Makassar

IDN Times/Sukma Shakti

Ayah korban mengatakan anak ketiganya ini pernah lulus bekerja di salah satu pusat perbelanjaan tiga tahun lalu. Setahun bekerja ia digantikan oleh teman disabilitas lainnya. Karena itu merupakan program kerja dari pemerintah untuk disabilitas. Setelah berhenti kerja, ia pun selalu dibawa kemana-mana ketika kedua orang tuanya pergi. Misalnya ke Bogor, Kabupaten Soppeng, dan Kota Parepare. 

“Dia kan bisu, jadi dia itu seperti anak bungsu dibawa ke mana-mana. Saya yang rawat dia,” tutur dia.


 

2. Keluarga T menganggap teman lelakinya yang disabilitas memang nakal

foto hanya ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia tak menyangka jika kejadian itu menimpa anaknya. Padahal anaknya minta izin keluar untuk menjenguk temannya ke Rumah Sakit Haji. Karena tak pulang, keluarga pun berpikir anaknya menginap di rumah tantenya atau temannya. 

“Biasanya begitu, kita kasih uang Rp300 ribu dia nginap di rumah teman atau tantenya,” ujarnya.

Namun belakangan ia semakin khawatir ketika melihat foto dan rekaman video yang dikirm ke adiknya. Karena terlihat luka memar banyak, di situ keluarga mulai mencari. 

“Dia sempat video call juga sama adiknya karena ada hapenya. Itu dilakukan kalau lelaki itu tidur,” cerita bapak korban.


 

3. Pelaku harus dikenakan pasal berlapis

Ilustrasi pemerkosaan. IDN Times/Sukma Shakti

Pengakuan anaknya ia disetubuhi oleh pelaku sebanyak dua kali, namun banyak lelaki lain yang juga perkosa dirinya. “Ini bejat sekali," kutuk sang ayah.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HDWI) Sulawesi Selatan, Maria Un mengungkapkan kejadian ini sangat luar biasa, sehingga pelaku harus dikenakan pasal berlapis.

 “Kami bersama jejaring lain akan mengawal proses hukumnya,” ujarnya.

Mia sapaannya juga tengah menyiapkan penerjemah agar informasi yang diberikan korban sesuai dengan kejadiannya. Apalagi hal ini berdampak pada psikologis korban. "Walaupun kalau kita lihat korban tetap tersenyum," katanya.
 


 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhidi Hariadi
EditorDhidi Hariadi
Follow Us