Peserta UNBK Keluhkan Kendala "Log Out"

25 Mar 2019, 15:59 WIB

IDN Times / Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) digelar serentak pada 408 Sekolah menengah Kejuruan (SMK) se-Sulawesi Selatan, Senin (25/3). Pemerintah mengklaim sejauh ini tidak ada temuan masalah, namun sejumlah siswa mengaku menemui sedikit kendala dalam ujian.

Nur Oktaviana, siswi SMK Negeri 8 Makassar mengatakan, dia sempat mengalami aplikasi ujian yang otomatis keluar atau log outdari sistem. Pada hari pertama ujian, dia mengalami masalah ini dua kali. Meski tak terlalu menghambat, masalah itu disebut cukup menyita waktu.

“Kadang error, keluar sendiri. Itu bikin waktu lama, bisa sampai lima menit. Sempat deg-degan juga, takut tidak lulus,” kata Nur yang ditemui wartawan usai mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, Senin sore (25/3).

1. UNBK diakui lebih praktis

IDN Times / Aan Pranata

Di luar kendala yang sempat menghambat, sebagian peserta ujian di SMK Negeri 8 Makassar mengaku lebih senang dengan metode UNBK. Metode itu dianggap lebih praktis dibandingkan metode konvensional dengan medium kertas.

Nur Maulidia, siswa lain di SMK Negeri 8, mengaku sudah akrab dengan metode UNBK. Sebab sebelum ujian, pihak sekolah telah memfasilitasi beberapa kali simulasi. Waktu ujian yang tersedia juga dianggap cukup untuk menyelesaikan soal-soal.

“Kalau soal, lumayan mudah karena apa yang biasa dipelajari rata-rata sudah masuk,” ucapnya.

2. Siswa masih ada yang tegang

IDN Times / Aan Pranata

UNBK di SMK Negeri 8 Makassar diikuti 390 siswa dari enam jurusan. Ujian digelar pada lima ruangan, dengan ditopang empat komputer server. Sekolah menyediakan dua server utama dan dua cadangan untuk kelancaran aktivitas ujian.

Kepala Sekolah Asnah Baharuddin mengungkapkan, siswanya tidak banyak menemui kendala saat menghadapi UNBK. Sebab sebelumnya, peserta telah dibiasakan menggunakan sistem berbasis komputer. Pada ujian semester, misalnya, digelar dengan metode serupa.

Hanya saja, kata Asnah, sebagian siswa masih ada yang tegang menghadapi UNBK. Pihak sekolah sejak awal telah menempuh pendekatan personal untuk membimbing mereka agar melewat ujian dengan lancar.

“Di ujian semester dan simulasi kita minta siswa bilang apa masalahnya, jadi sekolah bisa langsung ambil tindakan. Misal kalau ada yang merasa headset kutan bagus, langsung bilang. Tapi secara umum sudah terbiasa,” ujar Asnah.

3. Tinggal 58 sekolah di Sulsel yang belum bisa ujian mandiri

IDN Times/Vanny El Rahman

Tahun ini, UNBK di Sulsel diikuti 959 SMA dan 804 SMK se-Sulsel. SMK lebih dulu ujian pekan ini, diikuti SMA pada pekan depan. Peserta terdiri dari 76.219 siswa SMA serta 40.319 siswa SMK pada 24 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, tahun ini sebagian besar sekolah sudah bisa menggelar UNBK secara mandiri. Dengan kata lain sekolah menggunakan sarana dan prasarana sendiri. Adapun yang belum mandiri tinggal 58 sekolah, yang rata-rata swasta.

“Kita tetap kekurangan komputer, tapi mengusahakan dari komputer siswa yang mau pinjamkan, atau guru,” kata Irman.

4. Kadis Pendidikan pantau langsung UNBK di sekolah

IDN Times / Aan Pranata

Irman Yasin Limpo berkeliling Kota Makassar pada hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMK. Dia memantau langsung para peserta menghadapi soal dan sistem ujian. Di SMK Negeri 8, Irman sempat berbagi tips kepada peserta ujian agar teks ujian bisa terlihat lebih jelas di layar komputer.

Irman mengatakan, sejauh ini UNBK di Sulsel tidak ada masalah. Pada malam sebelum ujian, seluruh sekolah telah sukses sinkronisasi dengan server pusat. Masalah listrik yang kadang jadi penghambat, juga telah diatasi dengan menyediakan generator set.

“Kelihatannya aman-aman saja. Sebelumnya dua tahun berturut-turut terjadi traffic jam saat sesi login bersamaan. Sekarang, seharian ini , tidak menunggu lagi,” katanya.