Pariwisata Sulawesi Selatan Bergairah, Tapi Okupansi Hotel Melemah
Makassar, IDN Times - Kunjungan wisatawan ke Sulawesi Selatan menunjukkan tren positif pada Agustus 2025, ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) secara tahunan (y-on-y). Peningkatan signifikan juga tercatat pada arus kedatangan wisatawan nasional (wisnas) melalui Bandara Sultan Hasanuddin.
Meskipun demikian, gairah di sisi kunjungan tidak berbanding lurus dengan tingkat keterisian kamar hotel. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel, baik klasifikasi bintang maupun non-bintang, justru menunjukkan pelemahan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan tantangan bagi sektor perhotelan di tengah meningkatnya mobilitas wisatawan.
1. Kunjungan wisatawan naik, okupansi hotel turun
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan merilis data yang menunjukkan jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2025 mencapai 1.814 kunjungan. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 27,12 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2024. Kunjungan wisman pada bulan ini didominasi oleh warga negara Malaysia sebanyak 752 kunjungan, diikuti oleh Perancis dengan 137 kunjungan.
Di sisi lain, TPK hotel klasifikasi bintang pada Agustus 2025 tercatat sebesar 46,00 persen. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 8,59 poin dibandingkan Agustus 2024 yang berada di angka 54,59 persen. Penurunan juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu Juli 2025, sebesar 1,73 poin dari 47,73 persen. Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang juga tercatat menurun menjadi 1,17 malam.
2. Penurunan merata di hotel berbintang
Penurunan okupansi hotel bintang pada Agustus 2025 terjadi di semua kelas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan paling tajam dialami oleh hotel bintang 4 dan 5, yang TPK-nya anjlok sebesar 17,36 poin. Ini disusul oleh hotel bintang 2 dengan penurunan 9,17 poin dan hotel bintang 1 sebesar 8,57 poin.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juli 2025), penurunan TPK juga terjadi di hampir seluruh kelas hotel, dengan penurunan tertinggi tercatat pada hotel bintang 2 sebesar 2,47 poin. Satu-satunya yang mengalami peningkatan secara bulanan adalah hotel bintang 1, yang TPK-nya naik tipis sebesar 2,19 poin. Hotel non-bintang juga mengalami nasib serupa, dengan TPK turun 0,38 poin secara tahunan menjadi 18,39 persen.
3. Pergerakan wisatawan nusantara lebih banyak di Makassar
Sektor pariwisata domestik menunjukkan kekuatan yang signifikan. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) ke Sulawesi Selatan pada Agustus 2025 mencapai 3,16 juta perjalanan. Angka ini melesat 24,34 persen dibandingkan Agustus 2024, meskipun sedikit menurun 6,33 persen dari Juli 2025. Secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2025, jumlah perjalanan wisnus ke Sulsel mencapai 28,57 juta perjalanan, naik 15,87 persen dari periode yang sama tahun 2024.
Kota Makassar menjadi pusat pergerakan wisnus, baik sebagai daerah asal maupun tujuan utama. Pada Agustus 2025, perjalanan wisnus yang berasal dari Kota Makassar tercatat sebanyak 715,05 ribu perjalanan. Di sisi lain, Kota Makassar juga menjadi daerah tujuan favorit dengan angka mencapai 778,45 ribu perjalanan. Kabupaten lain yang menjadi tujuan populer berikutnya adalah Gowa (436,79 ribu perjalanan), Maros (215,89 ribu perjalanan), dan Bone (160,70 ribu perjalanan).
