Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Keluarga korban didamping LBH Makassar melapor ke Polda Sulsel. IDN Times/LBH Makassar

Makassar, IDN Times - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) melaporkan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan kepada Kapolri, terkait penembakan tiga warga di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, 30 Agustus 2020 lalu.

Penembakan mengakibatkan satu dari tiga korban tewas. Meski polisi yang bertugas saat kejadian sudah disanksi disiplin, kasus pidana terkait penembakan belum tuntas. Selain Kapolri, LBH Makassar juga mengadu ke Kompolnas, DPR RI, dan Ombudsman RI.

"Karena kasusnya mandek di kepolisian, sampai saat ini tidak kejelasan," kata tim penasihat hukum korban penembakan, Salman Aziz dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Sabtu (6/3/2021). 

1. Polda Sulsel dianggap sengaja mengulur-ulur waktu

Keluarga korban didamping LBH Makassar melapor ke Polda Sulsel. IDN Times/LBH Makassar

LBH Makassar, kata Salman, menganggap Polda Sulsel terkesan mengulur-ulur waktu dalam menyelidiki kasus penembakan tiga warga Makassar. Anggapan itu diperkuat fakta batalnya proses olah tempat kejadian perkara yang dijadwalkan polisi sejak 2 Desember 2020. 

LBH berupaya berkoordinasi dengan pihak Polda Sulsel untuk meminta kejelasan soal kasus itu. Tapi belum ada respons sesuai yang diharapkan.

"Tidak ada kepastian tindak lanjut penanganan perkara oleh Polda Sulsel hingga saat ini," ucap Salman. 

Sebelumnya, Kombes Ibrahim Tompo yang saat itu jadi Kepala Bidang Humas Polda tidak bisa menjelaskan soal perkembangan penyelidikan kasus penembakan warga oleh polisi. Tapi dia menyebut penyidik Polda sedang fokus pada sejumlah agenda yang jadi prioritas.

"Yang priotitas kita itu kan (kasus) yang lebih banyak membahayakan jiwa. Nanti kalau ada perkembangan diinfokan," kata Ibrahim, Selasa, 1 Desember 2020.

2. LBH Makassar anggap kasus sudah layak ditingkatkan ke tahap penyidikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di