Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gubernur Andi Sudirman Sulaiman di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu (14/11/2022). (Dok. IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mendukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil alih lahan tambang nikel PT Vale di Sorowako, Luwu Timur.

Bamsoet mendukung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang menolak perpanjangan kontrak karya perusahaan pertambangan nikel. Gubernur ingin lahan tambang dikelola langsung Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Sudah saatnya lahan tambang nikel di Blok Sorowako, Luwu Timur, yang selama ini digarap PT Vale Indonesia dialihkan pengelolaannya ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi dan Kabupaten," kata Bamsoet usai bertemu Andi Sudirman di Makassar, Minggu (13/11/2022).

1. Pengelolaan tambang untuk mengentaskan kemiskinan

Peleburan biji nikel di PT Vale. vale.com

Kontrak karya PT Vale Indonesia berakhir pada Desember 2025 mendatang. Bamsoet mengatakan, sejak izin eksploitasi pertambangan berlangsung sejak 1968, tak banyak yang dilakukan perusahaan tersebut bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Bahkan, menurut dia, eksploitasi sumber daya alam hanya meninggalkan kemiskinan ekstrem khususnya di kawasan Luwu, Sulsel. Dia mengutip hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per Maret 2022, yang menempatkan Luwu Utara dan Luwu dalam lima kabupaten dengan persentase warga miskin terbesar.

"Lahan kontrak karya yang tidak diperpanjang wajib menjadi milik pemerintah provinsi untuk mengatasi kemiskinan ekstrim di wilayah tersebut. Terlebih, tidak hanya Gubernur Sulsel yang menolak perpanjangan kontrak karya PT Vale Indonesia. Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura juga menyatakan penolakan serupa," ucap Bamsoet.

2. Pengelolaan sumber daya alam semestinya bermanfaat untuk masyarakat

Editorial Team

Tonton lebih seru di