HUT ke-352 Sulsel, Sudirman Targetkan Recovery Lintas Sektor

Menurut Sudirman, sistem keuangan Pemprov Sulsel saat ini terbilang sedang kacau. Hal itu bisa dilihat saat Pemprov Sulsel gagal meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Pemprov Sulsel dalam 10 kali berturut-turut namun terhenti di tahun 2021.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hanya memberi opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2020. Belum lagi masalah utang yang sempat membebani APBD.

"Bagaimana kondisi keuangan berjalan dengan normal dan kemudian menuju situasi keuangan dan tetap bisa kembali powerful untuk pembangunan di Sulsel dengan memaksimalkan 2022 yang lebih baik," kata Sudirman.

Sudirman juga menargetkan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur prioritas tahun ini. Sebut saja perbaikan jalan dan jembatan, bendungan, Masjid 99 Kubah hingga Stadion Mattoanging.

Pembangunan Masjid 99 Kubah sendiri sempat mangkrak dalam dua tahun terakhir. Sementara pembangunan Stadion Mattoanging sempat diragukan berbagai pihak.

"Kita juga pelan-pelan bertahap dengan kondisi seperti ini sipakatau, sinergitas, akuntabel, tanggung jawab. Kita sama-sama sabar tapi pasti untuk ke depan lebih baik," kata Sudirman.

Penyelamatan aset juga menjadi fokus Pemprov Sulsel di HUT tahun ini. Pasalnya selama ini banyak aset Pemprov Sulsel yang dikuasai pihak ketiga. Padahal aset seharusnya dimanfaatkan.

Dia menyebut salah satunya adalah lahan Masjid Al Markaz Al Islami yang bernilai triliunan rupiah. Setelah beberapa tahun kalah dalam sidang gugatan pihak ketiga, Pemprov Sulsel akhirnya menang dalam kasasi. 

"Semua aset dari A-Z, kita sudah kita tertibkan. Satu per satu kita rapikan, kita tarik semua aset yang bermasalah, kita atur pelan-pelan yang bergerak dan tidak bergerak. Jadi OPD sekarang menginput semuanya 100 (persen) aset yang kita miliki," kata Sudirman.