Demonstrasi di Kantor DPRD Sulawesi Utara, Evaluasi Pemerintah-Polisi

- Para demonstran disambut oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie. Ia meminta para demonstran menyampaikan aspirasinya dengan aturan dan bertanggung jawab.
- Para pendemo memaksa masuk halaman Kantor DPRD Sulut, namun dihalangi oleh polisi. Mereka hanya diizinkan mengirimkan perwakilan.
- Ketua DPRD Sulut, Fransicus Andi Silangen, berdoa bersama demonstran untuk bangsa dan driver ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) polisi. Demonstran menyampaikan evaluasi terhadap pemerintah
Manado, IDN Times - Aliansi organisasi mahasiswa, driver ojek online (ojol), hingga masyarakat berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (1/9/2025). Mereka long march dari sejumlah titik, yaitu Flyover Interchange Manado di Ring Road dan Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jalan Yos Sudarso.
Aliansi mahasiswa yang bergabung terdiri dari AMARA, HMI, GMKI, PMII, PMKRI, KAMI, IPNU, Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Negeri Manado (UNIMA), dan Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT). Mereka pun menjawab kegelisahan masyarakat terkait potensi rusuh dalam demo tersebut.
“Aksi ini tidak mengharapkan chaos, kita harap mengguncangkan pemerintah pusat. Kami ingin menuntut keadilan, karena saat ini pemerintah pusat membunuh rakyatnya sendiri,” seru seorang orator.
1. Berdialog dengan Kapolda Sulut

Sesampainya di depan Gedung Cengkih, para demonstran langsung disambut oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie. Ia memperkenankan para demonstran menyampaikan aspirasinya.
"Silakan sampaikan aspirasi tapi semua ada aturannya. Kebebasan berpendapat dijamin Undang-Undang, tapi harus bertanggung jawab," kata Roycke
Ia minta pendemo tidak merusak. Para pendemo dianggap sebagai generasi penerus bangsa yang bisa menjadi pejabat suatu saat nanti.
2. Sempat paksa masuk

Para pendemo sempat memaksa masuk halaman Kantor DPRD Sulut. Namun, mereka dihalangi oleh polisi.
Roycke meminta para pendemo hanya mengirimkan perwakilan. Hal itu lantaran anggota DPRD Sulut telah menunggu di ruang rapat paripurna.
"Kami harus masuk semua. Kita jamin tidak akan chaos," seru massa aksi.
3. Ditemui Ketua DPRD Sulut

Akhirnya, para demonstran ditemui oleh Ketua DPRD Sulut, Fransicus Andi Silangen. Ia juga mengajak demonstran berdoa untuk bangsa dan driver ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) polisi, Affan Kurniawan.
Setelahnya, para demonstran menyampaikan sejumlah aspirasi. "Kita evaluasi pemerintah. Sudah cukup rakyat menderita," kata seorang demonstran.
Selain itu, mereka juga mengungkapkan kekecewaan terhadap polisi. Menurut mereka, polisi tak menjalankan fungsinya sebagai pengayom masyarakat, hanya menjadi pelindas masyarakat.