Cerita di Balik Canggihnya Undangan Pernikahan Putri Danny Pomanto

08 Mei 2022, 11:42 WIB

Foto proses penggarapan undangan Augmented Reality untuk pernikahan Udin Malik Shaputra dan Aura Ramdhan Pomanto. (Dok. Abe Akbar Zakaria/Skena)

Makassar, IDN Times - Di tengah meriahnya acara pernikahan putri sulung Wali Kota Makassar Ramdhan "Danny" Pomanto, Aura Aulia Imandara dan sang suami yakni Udin Shaputra Malik pada Jumat lalu (6/5/2022), terselip sebuah keunikan.

Undangan yang disebar oleh mempelai mengusung konsep Augmented Reality (AR) atau realitas berimbuh. Maksudnya, penggabungan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, kemudian teknologi memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

1. Ide undangan berkonsep AR berasal dari Ramdhan Pomanto

Undangan pernikahan Udin Malik Saputra dan Aura Ramdhan Pomanto yang berkonsep Augmented Reality. (Dok. Abe Akbar Zakaria/Skena)

Kepada IDN Times, Abe Akbar Zakaria selaku pembuat undangan bercerita bahwa ide konsep AR datang dari Danny Pomanto sendiri. "Ini sejalan dengan program Makassar Kota Metaverse yang mengoptimalkan teknologi digital, termasuk AR," ujarnya saat dihubungi pada Sabtu malam (7/5/2022).

Undangan AR digarap Abe bersama Skena, agensi kreatif digital yang juga tempatnya bekerja. Mereka sudah meneken kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Makassar sejak tahun lalu, tapi baru sekarang mendapat kesempatan berkolaborasi.

"Kami menunjukkan sampel berupa project kartu ucapan Idulfitri Najwa Shihab (Narasi) yang sesuai dengan konsep pak Danny Pomanto," lanjut Abe.

2. Abe dan rekan-rekan di Skena perlu waktu penggarapan tiga pekan

Foto proses penggarapan undangan Augmented Reality untuk pernikahan Udin Malik Shaputra dan Aura Ramdhan Pomanto. (Dok. Abe Akbar Zakaria/Skena)

Ada dua versi yang dibuat. Pertama, video maduppa' (mengundang atau memberi kabar) dari Danny Pomanto serta sang istri yakni Indira Jusuf Ismail. Kedua, adalah ucapan terima kasih pasangan Udin-Aura kepada para tamu yang sudah datang.

Durasi keduanya memang tak sampai semenit, tapi proses penggarapannya memakan waktu cukup lama. Total tiga pekan dibutuhkan Abe bersama rekan-rekan di Skena.

"Setelah pengambilan video, selanjutnya proses development AR. Antara lain desain, motion, hingga publishing di platform Facebook dan Instagram," tuturnya.

"Saat ini pertemuan virtual dengan Pak Danny dan Ibu Indira, serta kedua mempelai bisa diakses oleh para undangan dengan memindai QR code dan kartu ucapan yang diselipkan di paket undangan dan paket suvenir," imbuh Abe.

3. Terkesan canggih dan mewah, tapi semua orang juga bisa mengadopsi konsep serupa

Foto proses penggarapan undangan Augmented Reality untuk pernikahan Udin Malik Shaputra dan Aura Ramdhan Pomanto. (Dok. Abe Akbar Zakaria/Skena)

Undangan berkonsep AR sendiri memang terkesan canggih dan mewah, lantaran mengusung teknologi yang mungkin masih asing bagi banyak orang. Tapi Abe menyebut ini juga bisa dilakukan oleh banyak orang.

"Bisa dilakukan oleh siapapun, cocok bagi mereka yang ingin memberikan undangan dan ucapan yang berbeda. Tetap personal meskipun tanpa tatap muka secara langsung," paparnya.

"Tidak hanya undangan pernikahan, juga bisa untuk ucapan virtual lainnya," pungkas Abe.