Andi Ridwan Wittiri Kembali Pimpin PDI Perjuangan Sulsel
- SK ditandatangani Megawati dan Hasto untuk lima tahunRudi mengatakan bahwa SK penetapan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Keputusan ini menegaskan posisi ARW sebagai pengurus inti yang akan memimpin jalannya PDI Perjuangan di Sulawesi Selatan hingga 2030.
- Sejak awal sudah jadi kandidat terkuat dari tujuh calonSejak awal, ARW tampil sebagai kandidat paling menonjol untuk memimpin kembali PDI Perjuangan Sulawesi Selatan. Posisi Ketua DPD partai ini sempat menjadi rebutan sejumlah kader yang juga menunjukkan kesiapan
Makassar, IDN Times - Andi Ridwan Wittiri atau ARW kembali terpilih sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan untuk periode lima tahun ke depan. Keputusan ini diumumkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dalam Konferensi Daerah (Konferda) yang digelar tertutup di Hotel Claro, Makassar, Senin (24/11/2025).
Ketua Steering Committee Konferda PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni, menjelaskan bahwa Surat Keputusan (SK) penetapan nama ARW sebagai Ketua DPD dibuka dalam kondisi tersegel. Pembukaan SK tersebut disaksikan secara langsung oleh seluruh calon ketua yang hadir dalam konferensi.
"Sudah (diumumkan), nama terpilih sudah dibuka oleh DPP partai, rahasia, tersegel disaksikan oleh semua calon ketua DPD yang hadir dan yang muncul namanya adalah H Ridwan Andi Wittiri sebagai Ketua didampingi Mesakh Raymond Rantepadang dan Risfayanti Muin," kata Rudi.
1. SK ditandatangani Megawati dan Hasto untuk lima tahun
Rudi mengatakan bahwa SK penetapan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Keputusan ini menegaskan posisi ARW sebagai pengurus inti yang akan memimpin jalannya PDI Perjuangan di Sulawesi Selatan hingga 2030.
"Yang teken SK itu Ibu Mega dengan Sekjen Hasto, untuk lima tahun ke depan," kata Rudi.
2. Sejak awal sudah jadi kandidat terkuat dari tujuh calon
Sejak awal, ARW tampil sebagai kandidat paling menonjol untuk memimpin kembali PDI Perjuangan Sulawesi Selatan. Posisi Ketua DPD partai ini sempat menjadi rebutan sejumlah kader yang juga menunjukkan kesiapan dan dukungan untuk maju.
Sebelumnya, tujuh calon mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Jakarta pada Oktober 2025 lalu. Dari jumlah tersebut, dua calon mendapatkan undangan khusus dari DPP, yakni mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Ketua DPC PDIP Luwu, Andi Admiral Kadddiraja.
Lima calon lainnya berasal dari struktur internal DPD PDIP Sulsel, terdiri atas Ketua petahana ARW, Sekretaris Rudi Pieter Goni, Bendahara Alimuddin, Ketua Bappilu Risfayanti Muin, serta Wakil Ketua Andi Ansyari Mangkona.
3. Para kader digabungkan dalam kekuatan kolektif
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menilai para calon tentu memiliki kualitas yang baik untuk memimpin PDIP Sulsel, termasuk saat disinggung soal ARW dan Danny Pomanto. Dia menyebut ARW memiliki pengalaman luas dan diterima banyak pihak, sementara Danny Pomanto berhasil dalam kepemimpinan sebagai Wali Kota Makassar.
Hanya saja, seluruh potensi kader akan digabungkan untuk memperkuat PDI Perjuangan. Pasalnya, partai ini menekankan prinsip kekuatan kolektif dan keputusan yang bersifat kolegial dalam setiap langkahnya.
"Seluruh potensi ini yang disatukan bagi PDI Perjuangan yang kekuatannya kolektif-kolegial, sehingga kader-kader yang baik, Pak Andi Ridwan, Pak Danny Pomanto, dan semuanya itu akan disatupadukan sebagai satu kekuatan gotong royong," kata Hasto.
4. Hasto minta PDI Perjuangan Sulsel bangkit di tingkat legislatif
Disinggung soal target, Hasto menekankan agar PDI Perjuangan Sulsel bangkit kembali pada pencapaian kursi legislatif. Di DPR RI, PDI Perjuangan menargetkan minimal 4 kursi, sementara di DPRD Provinsi Sulsel diupayakan kembali meraih 8 kursi dengan potensi meningkat menjadi 9 kursi.
Target-target tersebut, kata Hasto, harus ditetapkan sejak awal agar seluruh perencanaan partai berjalan terarah. Pergerakan mesin partai difokuskan untuk menyelesaikan masalah rakyat, sedangkan hasil elektoral dianggap sebagai dampak dari kerja nyata tersebut, bukan tujuan utama.
"Pergerakan ke rakyat menyelesaikan masalah rakyat itu sebagai tujuan yang dilakukan oleh PDI, dampaknya elektoral partai baik," kata Hasto.
