Akses Jalan Rusak, Warga Pinrang Terpaksa Ditandu Sarung ke RSUD

- Seorang warga di Desa Kaseralau, Sulawesi Selatan, ditandu menggunakan sarung ke RSUD Massenrempulu karena akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui mobil.
- Jarak menuju Puskesmas Batulappa sekitar 30 kilometer namun kondisi jalan yang rusak parah membuatnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
- Kondisi jalan rusak sudah berlangsung bertahun-tahun, meski laporan mengenai jalan rusak selalu disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan setiap tahun, hingga kini perbaikannya masih belum terealisasi.
Makassar, IDN Times - Sebuah video viral memperlihatkan seorang warga di Desa Kaseralau, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu menggunakan sarung untuk mendapatkan layanan kesehatan di RSUD Massenrempulu, Enrekang.
Dalam video yang berdurasi 1.25 menit ini terlihat puluhan warga ikut menandu warga yang sakit tersebut melewati jalan terjal dan tidak teraspal. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/3/2025) lalu.
1. Alami pembengkakan di leher

Pasien tersebut diketahui bernama Karmila (20). Ia harus segera mendapatkan perawatan medis karena mengalami pembengkakan di leher yang membuatnya sulit bergerak.
"Iye keluarga, ditandu karena akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui mobil," kata Parman, salah satu warga yang membantu menandu Karmila.
2. Akses jalan rusak menghambat pelayanan kesehatan

Parman menjelaskan bahwa jarak menuju Puskesmas Batulappa sekitar 30 kilometer, namun kondisi jalan yang rusak parah membuatnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Akibatnya, warga lebih memilih berobat ke Kabupaten Enrekang, yang akses jalannya lebih baik dan jaraknya lebih dekat.
"Ditandu ke RSUD Enrekang karena jaraknya lebih dekat," ungkapnya.
3. Kondisi jalan rusak sudah bertahun-tahun

Kepala Desa Kaseralau, Badaruddin, mengakui bahwa kondisi jalan rusak ini sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Jarang sekali kita dapat APBD karena yang kita pakai sebagian dana desa, tapi kan dibatasi. Kalau daerah Paleleng itu tidak bisa lewat mobil, apalagi musim hujan, susah sekali," jelasnya.
Menurut Badaruddin, mayoritas warga di desanya lebih memilih berobat ke Enrekang karena kondisi jalan yang lebih baik. Meski laporan mengenai jalan rusak ini selalu disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) setiap tahun, hingga kini perbaikannya masih belum terealisasi.
"Kalau ada orang sakit, kebanyakan ke Enrekang, karena lebih dekat dan jalannya lumayan bagus. Setiap tahun kita laporkan mengenai jalan, dimasukkan di Musrenbang," tandasnya.