Bendungan Kuwil Kawangkoan Minahasa Utara Diharap Cegah Banjir Manado

Dua bendungan besar di Sulut ditarget beroperasi tahun ini

Manado, IDN Times – Dua bendungan besar di Sulawesi Utara (Sulut), yaitu Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara (Minut) dan Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow (Bolmong), ditargetkan akan beroperasi tahun ini.

Dua bendungan ini memiliki progress yang berbeda. Saat ini, pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan mencapai 76%, sedangkan Bendungan Lolak sudah 94,5%. Keduanya akan dimanfaatkan sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah di sekitar bendungan.

Pada Kamis, 24 Februari 2022, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Sulut sempat memantau pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan.

"Progres pembangunan Bendungan Kuwil saat ini sudah 76% dan kira-kira bulan Agustus 2022 sudah bisa diisi air (impounding). Satu lagi bendungan di Sulawesi Utara yang akan selesai di tahun 2022 adalah Bendungan Lolak dengan progres yang lebih besar 94,5%," ujar Basuki dalam siaran persnya.

1. Bendungan Kuwil Kawangkoan diharapkan mampu atasi banjir di Manado

Bendungan Kuwil Kawangkoan Minahasa Utara Diharap Cegah Banjir ManadoPengerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. IDNTimes/Istimewa

Pada tahun 2014, Kota Manado pernah dilanda banjir bandang. Manado yang merupakan muara aliran sungai memang rentan terkena banjir. Untuk itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan diharapkan mampu mengendalikan banjir di Manado dan sekitarnya untuk debit 470 m3/detik. Guna mengendalikan banjir, Bendungan Kuwil Kawangkoan akan dilengkapi pintu air di bagian pelimpahnya.

Di samping itu, bendungan yang sudah dibangun sejak 2016 ini juga akan dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku untuk Manado, Minut, Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebesar 4.500 liter/detik, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) kapasitas 2x0,70 MW, serta pengembangan pariwisata.

Bendungan Kuwil Kawangkoan sendiri memiliki kapasitas untuk menampung air sebesar 23,4 juta m3 dan luas genangan 139 hektare. Untuk pembangunannya, Bendungan Kuwil Kawangkoan memakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 1,9 triliun.

Pengerjaan pembangunan Kuwil Kawangkoan dibagi menjadi tiga paket, yaitu paket pertama oleh PT Wijaya Karya-DMT (KSO), paket kedua oleh PT Nindya Karya, dan paket ketiga oleh PT Wijaya Karya-PT Nindya Karya.

"Bendungan ini berada di atas Kota Manado sehingga sangat efektif untuk pengendalian banjir. Jadi dalam satu DAS Tondano ada dua tampungan air, pertama adalah tampungan air alami Danau Tondano dan kedua Bendungan Kuwil Kawangkoan," ucap Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono.

Saat ini, pihak kontraktor sedang menyelesaikan tubuh bendungan (main dam). Selanjutnya, akan dilakukan penataan kawasan penutupan terowongan dan terakhir pekerjaan hidromekanikal.

2. Mei 2022 Bendungan Lolak mulai diisi air

Bendungan Kuwil Kawangkoan Minahasa Utara Diharap Cegah Banjir ManadoPengerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara yang masih terus dilakukan sejak 2016. IDNTimes/Istimewa

Di sisi lain, Bendungan Lolak di Bolmong yang memiliki luas area genangan 97,5 hektare ini rencananya akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektare, penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air, dan memiliki potensi tenaga listrik sebesar 2,43 megawatt.

Pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi 2 paket, yaitu paket pertama senilai Rp 830 miliar yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP), dan paket kedua senilai Rp 821 miliar yang dikerjakan oleh PT PP-PT Ashfri Putralora (KSO).

Pembangunan Bendungan Lolak memiliki progress lebih besar, yaitu 94,5%. Targetnya, pada Mei 2022 Bendungan Lolak sudah mulai diisi air (impounding).

"Kami targetkan Mei 2022 mulai impounding. Untuk paket I sudah 100% dan paket II 89,03%, jadi secara keseluruhan sebesar 94,5%," kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, Komang Sudana.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Manado Bitung, Diharap Tingkatkan Ekonomi Sulut

3. Pembangunan bendungan perlu dibarengi dengan pelestarian lingkungan

Bendungan Kuwil Kawangkoan Minahasa Utara Diharap Cegah Banjir ManadoBendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulut. IDNTimes/Istimewa

Dosen Teknik Sipil Universitas Prisma Manado, Samuel Butar-Butar, mengatakan pada dasarnya bendungan akan mengontrol ketinggian air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir. “Bendungan bertugas mengontrol ketinggian air sungai yang mengalir dari sumber ke muara dengan gaya gravitasi menuju area yang lebih rendah elevasinya, agar tak terjadi luapan pada area muara dengan cara menampung air tersebut,” jelasnya, Rabu (2/3/2022).

Bendungan juga dilengkapi dengan sistem yang secara rutin memantau dan mencatat perkembangan ketinggian air, debit air, dan curah hujan agar pengendalian banjir pada hilir lebih mudah. Jika Bendungan Kuwil Kawangkoan dan Bendungan Lolak akan dioperasikan tahun ini, maka manfaat yang juga akan dirasakan tahun ini adalah pengurangan dampak banjir.

“Yang utama mengurangi dampak banjir, karena infrastruktur pendukungnya juga masih dibangun,” sambung Samuel. Selain pengurangan dampak banjir, manfaat yang bisa langsung dirasakan adalah di sektor pariwisata.

Di sisi lain, Samuel meminta masyarakat membantu melestarikan dan memelihara lingkungan dengan cara tidak membuang sampah di sungai. Jika masyarakat tetap membuang sampah baik di hulu maupun hilir, tentu fungsi bendungan tidak akan berjalan maksimal. “Pembuangan sampah akan mengurangi kapasitas debit air sungai sehingga air tidak bisa mengalir lancar,” tutup Samuel.

Baca Juga: Kementerian PUPR Kejar Penataan Dua Kawasan Pariwisata di Manado

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya