Antibodi COVID-19 Warga Capai 98 Persen, Gowa Siap Beralih ke Endemik

Kabupaten Gowa kini bersiap memasuki era endemik

Gowa, IDN Times - Hasil survei Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang menggandeng epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Prodi Makassar, menunjukkan tingkat antibodi COVID-19 masyarakat Gowa mencapai 98,72 persen.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, saat pemaparan hasil kajian seroprevalensi SARS-Cov-2 Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa, Senin, 11 April, mengatakan, survei tersebut merupakan kabar baik. Apalagi dikerjakan oleh para pakar dengan fasilitas laboratorium yang mumpuni.

"Ini menunjukkan hasil yang baik. Konsultan pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin, dan laboratorium Prodia Makassar ini memiliki kredibilitas yang tidak diragukan lagi," kata Adnan dalam rilis pers yang diterima IDN Times, Selasa (12/4/2022).

1. Peningkatan antibodi warga Gowa dari 78 persen ke 98 persen

Antibodi COVID-19 Warga Capai 98 Persen, Gowa Siap Beralih ke EndemikBupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan saat pemaparan hasil survei antibodi COVID-19 masyarakat Gowa, Senin (11/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Pemkab Gowa

Hasil survei tersebut, menurut Adnan, menunjukkan adanya peningkatan antibodi COVID-19 masyarakat Gowa dibanding data sebelumnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Hasil survei serologi yang dilakukan oleh Kemendagri pada Desember 2021 lalu menunjukkan antibodi COVID-19 masyarakat Kabupaten Gowa berada di angka 78 persen.

"Setelah kita lakukan survei pada Maret, ada jeda sekitar 3 bulan, ternyata antibodi masyarakat kita meningkat dari 78 persen menjadi 98 persen," kata Adnan.

Dengan hasil survei itu, menurut Adnan, Kabupaten Gowa kini sudah siap memasuki era endemi. "Jadi Kabupaten Gowa siap mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dari pandemi menuju endemi. Karena dari posisi seperti sekarang ini berdasarkan data ilmiah hasil penelitian ini sudah menyatakan bahwa Kabupaten Gowa siap dari pandemi menjadi endemi," ucap Adnan.

2. Tingkat antibodi masyarakat jadi acuan penentuan kebijakan

Antibodi COVID-19 Warga Capai 98 Persen, Gowa Siap Beralih ke EndemikHasil survei antibodi COVID-19 masyarakat Gowa, Senin (11/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Pemkab Gowa

Hasil survei tingkat antibodi itu akan menjadi landasan penentuan kebijakan Pemerintah Kabupaten Gowa kedepan. Khususnya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan publik, seperti, Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pasar malam dan kegiatan lainnya.

Meski demikian, Adnan tetap meminta masyarakat Kabupaten Gowa untuk tetap ikut vaksinasi COVID-19 dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Menurutnya, antibodi ini tidak dapat mencegah penularan COVID-19, sebab antibodi ini hanya meringankan gejala jika terkena virus itu.

"Ini yang perlu menjadi pemahaman kita bersama khususnya di masyarakat bahwa memiliki antibodi tidak mencegah penularan Covid-19. Tapi yang mencegah penularan Covid-19 tetap 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," Adnan menerangkan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini juga menambahkan, pencapaian tingkat antibodi masyarakat Gowa akan didorong juga dengan peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama, kedua maupun ketiga.

"Kita akan tetap meningkat cakupan vaksinasi agar kita tetap mampu mempertahankan posisi Kabupaten Gowa yang pertama melakukan percepatan peningkatan vaksinasi dan kita tetap berharap masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan."

Baca Juga: Bupati Gowa Ingatkan Akhir Desember Cakupan Vaksinasi Harus 70 Persen 

3. Survei antibodi pada warga di 18 kecamatan di Kabupaten Gowa

Antibodi COVID-19 Warga Capai 98 Persen, Gowa Siap Beralih ke EndemikProf Ridwan Amiruddin memaparkan hasil survei antibodi COVID-19 masyarakat Gowa, Senin (11/4/2022). Dok. IDN Times/Humas Pemkab Gowa

Empidemiolog Unhas Makassar, Ridwan Amiruddin yang hadir dalam pemaparan hasil survei menjelaskan, kekebalan komunal antibodi yang terbentuk pada masyarakat bisa terjadi karena vaksinasi maupun secara alamiah atau pernah terpapar vaksinasi COVID-19.

"Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-Cov-2 tertinggi pada yang sudah divaksin dosis 3 yaitu 100 persen dan 99 persen yang sudah dosis kedua. Sedangkan 94.55 persen penduduk yang belum vaksin sudah mempunyai antibodi SARS-Cov-2," ujarnya.

Ridwan mengatakan, hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 18 kecamatan di Kabupaten Gowa pada Maret dengan jumlah sampel 883 orang. Jumlah sampel dipilih lebih banyak pada daerah yang padat penduduk.

Baca Juga: Vaksinasi di Gowa Rendah, Adnan: Susah Edukasi Warga Dataran Tinggi

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya