Mentan: Indonesia Punya 500 Ribu Petani Millennial

Dalam bertani, para millennial menggunakan teknologi modern

Makassar, IDN times - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku sudah mengembangkan generasi millennial yang berkecimpung di dunia pertanian. Jumlahnya di Indonesia sudah sekitar 500 ribu orang.

Hal itu dia ungkapkan dalam kegiatan Apresiasi dan Sinkronisasi Penyuluh dan Petani Andalan di Gedung Olahraga Sudiang Makassar, Rabu (10/4). “Petani millennial kita telah dibentuk dan ada 500 ribu yang sudah bergabung seluruh indonesia,” tutur Amran Sulaiman.

Baca Juga: Hai Millennial, Gaji Pertama Kamu Pasti Habis Untuk 7 Hal Ini ‘Kan?

1. Petani millennial gunakan teknologi modern

Mentan: Indonesia Punya 500 Ribu Petani MillennialIDN Times/Didit Hariyadi

Menteri Pertanian mengungkapkan, para millennial itu ramai-ramai bertani lantaran menggunakan teknologi modern. Bahkan ia mengaku memiliki slogan khusus, yakni "Mau Kaya? Bertani.

Konglomerat Indonesia ada 8-10 orang diantaranya dari sektor pertanian. Karena itu, ia berharap gerakan petani millennial mampu memajukan pertanian Indonesia. Apalagi jika dibenahi mulai hulu ke hilir.

Baca Juga: Dua Nama Digadang Gantikan Pj Wali Kota Makassar

2. Mentan target satu juta petani millennial

Mentan: Indonesia Punya 500 Ribu Petani MillennialIDN Times/Didit Hariyadi

Menteri Pertanian menargetkan jumlah petani millennial bisa mencapai satu juta orang sehingga bisa membawa pertanian Indonesia semakin maju.

Dia mengakui, pertanian tidak terlalu menarik, terutama di mata generasi muda. Alasannya, pekerjaan itu butuh kerja keras dan pendapatan tak seberapa dibandngkan pekerjaan lainnya. “Banyak yang pandang sebelah mata profesi petani,” ucap Amran.

3. Mulai dari bibit hingga traktor, semua menggunakan teknologi

Mentan: Indonesia Punya 500 Ribu Petani MillennialIDN Times/Kementan

Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menggunakan teknologi terbaru dalam pertanian. Namun, hal ini butuh proses transformasi, yaitu dari pertanian konvensional ke modern.

Untuk itu, imbuhnya, edukasi menjadi elemen penting dalam proses transformasi tersebut sehingga masyarakat, khususnya petani, paham. Saat ini, Amran mengaku fokus mengembangkan teknologi pertanian dari mesin traktor, penggilingan padi, alat permanen sampai soal bibit.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya