TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Senjata Tradisional Sulteng Berusia Ratusan Tahun Dipamerkan

Ada 60 lebih senjata tradisional Sulteng yang dipamerkan

Pameran senjata tradisional Sulawesi Tengah./IDN Times/Kristina Natalia

Palu, IDN Times - Puluhan pucuk senjata tradisional Sulawesi Tengah dipajang dalam pameran terbatas bertemakan The Miracle of Traditional Central Heritage, Minggu (5/9/2021), di halaman Kantor Korem 132 Tadulako, Kota Palu. Ragam jenis senjata dipamerkan, dari yang berbentuk parang, tombak, sumpit, tameng, hingga helm.

Pameran perdana senjata tradisional Sulteng ini diinisiasi Komandan Korem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf bersama komunitas Pusaka Tadulako Sulteng.

“Kita memamerkan senjata tradisional yang dimiliki Sulawesi Tengah. Dengan pameran ini kita berharap tersebar informasi tentang sejarah daerah Sulawesi Tengah dan senjata tradisionalnya,” kata Farid, Minggu, (5/9/2021).

1. Jenis pusaka tradisional Sulteng yang dipamerkan

Pameran senjata tradisional Sulawesi Tengah./IDN Times/Kristina Natalia

Sulawesi Tengah memiliki beberapa jenis pusaka tradisional. Namun senjata kuno itu hanya diketahui kalangan tertentu yang memiliki minat dalam pelestarian produk kebudayaan lokal. Antara lain para kolektor dan peneliti.

Dalam pameran itu, senjata tradisional Sulteng yang dipamerkan antara lain, Guma, tombak doke, torutondu dan kaliavo atau tameng. “Kami menggali kembali akar budaya masyarakat Sulawesi Tengah dan saya tertarik melestarikan guma karena unik,” kata Farid.

2. Alat tradisional diperoleh dari masyarakat yang masih menyimpan senjata kuno

Pameran senjata tradisional Sulawesi Tengah./IDN Times/Kristina Natalia

Senjata kuno terbanyak yang dipamerkan adalah jenis guma. Puluhan guma ini diperoleh dari masyarakat di wilayah Kabupaten Poso, Sigi, dan Donggala.

Guma berbentuk pedang namun bukan parang. Guma dibuat dari campuran berbagai jenis material logam. Sementara gagangnya terbuat dari tanduk kerbau yang diukir sangat detail, sehingga berbentuk L dan terlihat unik.

“Kita permisi kepada pemilik senjata ini untuk dibersihkan karena mereka percaya senjata ini berbahaya dan punya nilai tersendiri,” sebut Ketua Komunitas Pusaka Tadilako Sulawesi Tengah, Rifai pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Cerita Nita, Memasak untuk Para Tetangga yang Jalani Isoman di Palu

3. Satu senjata kuno Sulteng akan disumbangkan untuk uji laboratorium

Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf/IDN Times/Kristina Natalia

Rifai mengaku belum mengetahui pasti usia senjata-senjata kuno yang dimiliki komunitas maupun masyarakat Sulawesi Tengah. Rencananya, Komunitas Pusaka Tadulako Sulawesi Tengah akan menyumbangkan satu senjata tradisional untuk diuji laboratorium agar bisa diketahui usia senjata tersebut.

Selama ini, Komunitas Pusaka Tadulako hanya memperkirakan usia senjata-senjata tradisional asal Sulawesi Tengah berkisar antara 200 hingga 300 tahun. “Dengan uji lab kita akan tahu berapa umur senjata tradisional ini,” tutur Rifai.

Baca Juga: Kisah Ina Tobani, Generasi Terakhir Pembuat Kain Kulit Kayu di Sulteng

Berita Terkini Lainnya