Kopi Arabika Organik dari Poso Bakal Diekspor ke Jerman
Sentra kopi Poso bekerja sama dengan pengusaha Jerman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Poso, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, meresmikan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kopi Robusta Lembah Napu pada Februari lalu. Sentra kopi itu terletak di Desa Banyusari, Kecamatan Lore Utara.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso, Suratno mengatakan IKM Kopi Robusta tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan dengan anggaran kurang lebih Rp5 miliar.
“Pabrik skala menengah pertama di Kabupaten Poso itu, kalau skala rumah tangga sudah ada di beberapa tempat bantuan pemerintah pusat,” sebut Suratno, Rabu (24/3/2021). Dalam sehari sentra kopi Poso mampu memproduksi sekitar 500 kilogram kopi siap seduh.
1. Harga kopi Poso tergolong rendah
Biji kopi yang ditanam awal tahun 2019 lalu, kata Suratno, mampu menghasilkan 50 kilogram hasil petik per 1 hektare kebun dalam kurun waktu tanam 1,5 tahun.
Namun sayang, hasil panen kopi Poso terkendala pemasaran. Terlebih, harga kopi di daerah tersebut tergolong masih rendah. Kopi robusta kering dengan kualitas terbaik dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.
"Kalau kualitas rendah yah Rp19.000 sampai dengan Rp20.000 per kilogram," tutur Suratno.
Sementara untuk kopi arabika dipasarkan dengan harga Rp100 ribu per kilogram. Namun, jenis kopi arabika di Lembah Napu saat ini belum memasuki masa panen.
"Arabika tidak banyak produksinya. Kalau di Desa Watumaeta ada petani melayani pembeli dari Palu sekilo sampai Rp200.000 khusus arabika,” jelasnya.
Baca Juga: Melihat Keindahan Poso lewat Kemah Budaya Tanah Adat 19-21 Maret 2021