TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Daerah di Sulteng Waspada Banjir-Longsor

Sulteng berpotensi diguyur hujan lebat hingga sepekan

ilustrasi suasana hujan (IDN Times/Reza Iqbal Ghifari)

Palu, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Palu, memprakirakan sebagian besar wilayah Sulawesi Tengah akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pekan pertama September 2021.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Palu, Nur Alim, mengatakan curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan bencana longsor di daerah-daerah rawan.

“Warga waspada saja, tidak perlu cemas. Kalau ada imbauan dari pemerintah setempat untuk bergeser ya bergeser,” kata Nur Alim, Jumat (3/9/2021).

1. BMKG petakan wilayah berpotensi hujan lebat

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi palu, Nur Alim/IDN Times/Kristina Natalia

Nur Alim menjelaskan, pertumbuhan awan hujan di Sulteng cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh belokan angin dari wilayah tenggara yang membawa banyak massa uap air.

BMKG kemudian memetakan wilayah berstatus Waspada tanah longsor. Nur Alim menyebutkan daerah tersebut antara lain yakni, Kota Palu, Kabupaten Sigi, Tojo Unauna, Poso, dan Tolitoli. Sementara wilayah berstatus Awas di Kabupaten Sigi yakni Kecamatan Kulawi dan Dolo Selatan.

“Sulteng masih berpotensi hujan dengan intensitas berbeda setiap masing-masing daerah. Daerah yang kami sebut awas karena curah hujan yang lebat,” jelas Nur.

Baca Juga: Duka Korban Banjir Bandang Sigi: Barang Semua Habis Tidak Tersisa!

2. Warga waspada daerah rawan banjir bandang dan tanah longsor

Salah satu rumah warga yang mengalami rusak berat akibat banjir bandang di Desa Rogo/IDN Times/Kristina Natalia

Warga yang tinggal di wilayah kategori Waspada sesuai pemetaan BMKG diharapkan tidak panik. Kata Nur, jika terjadi hujan lebat warga yang tinggal dekat bantaran sungai sebaiknya mengungsi.

Tidak hanya itu, BMKG juga meminta warga menghindari daerah pegunungan untuk menghindari tanah longsor.

“Kita cukup imbauan bukan menakuti. Ini kepedulian untuk memberikan warning agar warga melakukan mitigasi,” sebut Nur.

Baca Juga: Longsor, Warga Kulawi Sigi Gotong Peti Jenazah Sejauh 15 Km

Berita Terkini Lainnya