TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

292 Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Sigi Sulteng

Ratusan warga masih mengungsi, waspada banjir susulan

Warga mulai membersihkan material pascabanjir bandang di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (26/3/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Sigi, IDN Times- Banjir bandang menerjang Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat malam (26/3/2021). Banjir disertai lumpur memenuhi kasawan pemukiman.

Kepala Desa Beka, Moh Fitrah mengatakan sebanyak 292 keluarga di Desa Beka terdampak banjir bandang. Warga yang sebelumnya diungsikan di Pasar Dolo kini dipindahkan Hunian Sementara (Huntara) di Dusun III, Desa Beka tak jauh dari lokasi banjir.

“Tidak korban jiwa. Kejadian besar pernah terjadi tapi tahun 1997, kalau banjir-banjir kecil sering terjadi. Nah ini yang paling parah,” kata Fitrah, Sabtu (27/3/2021).

Baca Juga: Waspada! Bandar Narkoba Sasar Petani dan Buruh di Pedesaan Sigi

1. Banjir sudah surut tapi rumah belum bisa ditinggali

IDN Times/Kristina Natalia

Terdata ada 899 jiwa atau 292 keluarga dari dua dusun di Desa Beka terdampak banjir bandang. Sebanyak 42 keluarga mengungsi ke Huntara Dusun III.

Fitrah menyebut banjir bandang menyebabkan dua rumah rusak berat, 75 rumah rusak sedang, dan 215 rumah rusak ringan. Saat ini banjir sudah mulai surut dan sejumlah pengungsi sudah kembali ke rumah untuk membersrihkan material banjir.

“Rumah rusak sedang juga belum bisa ditinggali karena dipenuhi material dan lumpur. Beberapa saja sudah kembali mengamankan barang-barangnya,” tutur Fitrah.

2. Normalisasi sungai masuk tahap perencanaan 2021

IDN Times/Kristina Natalia

Menurut Fitrah banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kalipondo. Sementara program normalisasi sungai sudah masuk dalam tahap perencanaan Dinas Pekerjaan Umum. Tanggul yang sudah beberapa kali diperbaiki jebol dihantam banjir.

“Pembuatan tanggul juga tidak efisien, pas hujan deras air sungai meluap dan tanggul langsung rusak,” tutur Firtrah.

Bupati Sigi, Irwan Lapatta mengatakan, APBD Kabupaten Sigi terbatas sehingga untuk pemberian bantuan dan penanganan banjir di Kabupaten Sigi harus berkoordinasi dengan semua instansi terkait.

Terkait penanganan banjir dan normalisasi sungai Kalipondo, Pemerintah Kabupaten Sigi akan bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III untuk mengirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Kami tetap upayakan ruangnya dan aturannya, InsyaAllah akan kami teruskan ke kementerian Sosial atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana maupun Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata dia.

3. Korban banjir minta pemerintah selesaikan persoalan banjir

IDN Times/Kristina Natalia

Ini kali kedua rumah Herman (56), warga Beka, mengalami rusak berat pascabanjir. Material batu dari gunung menghantam dinding rumahnya hingga jebol. Tak hanya itu, material dan lumpur juga masuk di rumah Herman. Beruntung seluruh anggota keluarga Herman selamat.

“Rumahku baru saya bangun itu, rusak lagi. Barang barang tidak semua bisa diselamatkan termasuk ijazah anak saya,” cerita Herman.

Ia berharap pemerintah segera menanggulangi banjir yang sering terjadi di Desa Beka. Selain menormalisasi sungai, Herman berharap ada bantuan untuk korban banjir bandang yang mengalami rusak berat.

“Tidak ada rencana pindah karena kita tidak tau bencana ini. Dari atas itu material masuk rumahku semua,” tuturnya.

Baca Juga: Alat Pendeteksi Likuefaksi akan Dipasang di Palu dan Sigi Sulteng 

Berita Terkini Lainnya