BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Buruk di Wilayah Gorontalo
Suhu air laut di perairan Gorontalo relatif hangat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gorontalo, IDN Times - Beberapa pekan terakhir kondisi cuaca di Provinsi Gorontalo tak menentu. Pada pagi hingga siang hari cuaca cukup panas, namun setelahnya awan mendung dengan cepat menutup langit di Gorontalo, hujan pun terjadi.
Bahkan, pada Jumat, 3 Juli 2020, intensitas hujan yang tinggi dengan durasi waktu yang cukup lama mengakibatkan Kota Gorontalo dan 3 kabupaten terendam banjir. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, banjir berdampak kepada 31.679 jiwa.
Wahyu Guru Imantoko selaku Kepala Seksi Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, mengatakan, bahwa memang saat ini kondisi cuaca di Gorontalo berbeda dengan tahun sebelumnya. Walaupun demikian BMKG selalu memperbarui prakiraan cuaca per tiga hari kedepan secara berkala dan langsung diinformasikan kepada masyarakat.
"Sehingga masyarakat dengan informasi BMKG itu untuk memperhatikan dan mempersiapkan diri, jika hujan lebat terjadi," tutur Wahyu saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (7/7/2020).
1. Suhu air laut sekitar Gorontalo relatif hangat
Ia menjelaskan, menurut data BMKG, saat ini suhu air laut di sekitar Provinsi Gorontalo relatif hangat. Hal itu menimbulkan awan kolektif yang terbentuk di langit Gorontalo, sehingga diperkirakan masih akan terjadi hujan.
"Sehingga (hujan lebat terjadi) dan menyebabkan banjir. Faktor lainnya mungkin kondisi sungainya mengalami pendangkalan dan faktor-faktor lainnya," tutur Wahyu.
Selain itu, Wahyu menambahkan, memang saat ini kondisi langit Gorontalo basah atau lembab, sehingga intensitas hujan di Gorontalo cukup tinggi.
"Di awal tahun kami BMKG sudah menyampaikan bahwa di tahun ini agak lebih basah dibandingkan tahun sebelumnya. Dan ini terbukti jumlah akumulasi hujan dibanding rata-ratanya ada peningkatan," jelas Wahyu.
Ia juga mengatakan kondisi langit basah didukung dengan anomali kehangatan suhu air laut ditambah daerah pertemuan angin membuat hujan masih berpotensi tinggi mengguyur Gorontalo.
Baca Juga: Sungai Bone di Kota Gorontalo Meluap Lagi, 4.141 Orang Terdampak
Baca Juga: Gubernur Sebut Pembangunan Waduk Jadi Solusi Atasi Banjir di Gorontalo