Rumah Rusak dan Trauma, Pengungsi Gempa Sulbar Belum Mau Pulang
Pengungsi pertanyakan langkah pemerintah setempat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Lebih dari sepekan pascabencana gempa Magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) pada 15 Januari lalu, ribuan pengungsi di Mamuju masih enggan kembali ke rumah meski telah diminta oleh pemerintah setempat.
"Rumah kami rusak parah, kami mau kemana, tidak mungkin kembali ke rumah. Kami pengungsi, hanya bisa bertahan di tenda pengungsian," ungkap Awal, salah satu pengungsi, seperti dikutip dari ANTARA pada Minggu (24/1/2021).
Awal juga beralasan bahwa sudah tak mungkin menempati rumah yang nyaris rata dengan tanah, atau menghadapi resiko tertimpa dinding rumah tetangga.
1. Gubernur Sulawesi Barat minta para pengungsi gempa kembali ke rumah masing-masing
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Barat yakni Ali Baal Masdar meminta para pengungsi yang tersebar di Mamuju dan Majene agar kembali ke rumah masing-masing. Ali mengatakan bahwa mereka tak perlu lagi takut atau cemas dengan isu gempa dengan guncangan lebih besar atau tsunami.
"Besok (Sabtu, 23/1/2021) saya akan panggil camat, lurah dan kepala desa untuk meminta mereka mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing, kalau rumah mereka tidak rusak," ujar Ali dalam rapat bersama para pimpinan Pemkab Mamuju dan Majene di kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jumat, 22 Januari.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Pulangkan Warga Jatim dan Jateng Korban Gempa Sulbar
Baca Juga: Perbaiki Sekolah Rusak Akibat Gempa Sulbar, Kemendikbud: Ada Dana BOS