Mondial Fest 2019: Tumbuhkan Narasi Kemanusiaan lewat Media Millennial
Media punya peran penting menanam benih damai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Beberapa tahun terakhir, tren konflik dan kekerasan di dunia meningkat tajam. Faktor internasional, regional, nasional dan juga lokal jadi pemicunya. Siklus kekerasan tak kunjung selesai dan berujung pada lemahnya pemerintahan dan ketidakstabilan.
Beragam konteks saling tumpang tindih melahirkan benturan. Mulai dari lahan dan ruang hidup, perbedaan ideologi, agama serta isu-isu identitas dan kesenjangan sosial. Ini tentu saja jadi fakta bahwa ada upaya mewariskan kekerasan.
Indonesia juga mengalami hal serupa. Dalam laporan Global Peace Index milik Institute for Economics and Peace --sebuah indeks pengukur tingkat perdamaian global dan tingkat perdamaian di setiap negara-- peringkat Indonesia sejak tahun 2016 terus menukik lantaran suburnya konflik di negara kita.
1. Sejak tahun 2016, peringkat Indonesia dalam Global Peace Index selalu menukik
Namun menurunnya indeks perdamaian juga terjadi pada 85 negara lainnya. Hanya 75 negara yang dinilai menunjukkan progres menciptakan perdamaian. Menurut Global Peace Index, menurunnya perdamaian dunia terjadi akibat melonjaknya aksi terorisme dan konflik di setiap negara.
Laporan tersebut bukanlah sesuatu yang asing. Dalam genggaman gawai, kita dapat menemukan beragam berita dan narasi konfliktual menyebar tanpa henti. Ada pula kekerasan akibat ketimpangan struktural atau kekerasan kultural yang mengasah mata pisau kekerasan di negeri ini.
Masyarakat mungkin nyaris hilang akal untuk mengembalikan situasi kondusif. Maka, publik butuh gagasan dan ruang alternatif dalam menyebarluaskan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan dalam hidup sehari-hari. Sayangnya, situasi malah runyam akibat posisi media dan teknologi yang tak berperan positif.
Baca Juga: Makassar Peringkat Pertama Kasus Kekerasan Perempuan di Sulsel
Baca Juga: [OPINI] Menyemai HAM di Indonesia, Memetik Kebanggaan di Dunia