TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mentan SYL Optimis Ekspor Hasil Pertanian Papua Barat Terus Meningkat

Catatkan angka keuntungan Rp936,6 miliar di tahun lalu

Dok. Kementerian Pertanian

Makassar, IDN Times - Provinsi Papua Barat mencatatkan nilai ekspor yang masif selama tahun 2019 kemarin. Menurut data dari Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, jumlahnya mencapai sekitar Rp936,6 miliar. Total volume seluruh komoditas yang dikirim keluar mencapai 32.552,2 ton.

Dalam keterangan persnya pada Kamis (27/2), Ali Jamil selaku Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebut bahwa komoditas unggulan Papua Barat antara lain biji kernel sawit (PKE), minyak sawit mentah (CPO), pala, bunga pala, sagu, buah merah dan sarang semut. Jakarta dan Surabaya jadi dua kota yang menjadi tujuan pengiriman.

1. Buah naga jadi salah satu komoditas hasil pertanian yang menjadi andalan Papua Barat

pexels.com/icon0.com

Sementara itu sejumlah negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Malaysia menjadi tujuan pengiriman dalam skala kecil alias sampel di tahun 2019. Lebih jauh, komoditas Papua Barat juga bakal merambah pasar Eropa.

"Di awal tahun in, bertambah satu negara tujuan ekspor lagi yakni Slovakia untuk buah merah," tutur Ali Jamil ketika mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka kunjungan kerja ke Papua Barat pada 26-27 Februari, seperti dikutip dari laman kantor berita Antara.

Adapun Badan Karantina Pertanian Sorong mencatat bahwa sepanjang 2019, total ada 14.899 liter buah merah --dengan nilai Rp7,4 miliar-- dikirim ke Jakarta serta Surabaya, sebagai bagian dari permintaan buah di pasar domestik.

Baca Juga: Mentan Siap Perangi Alih Fungsi Lahan Pertanian yang Melanggar UU

2. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua dari kanan) yakin Papua Barat mampu memaksimalkan potensi pertaniannya

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di tengah monitoring proses sertifikasi karantina pertanian yang berlangsung di Pelabuhan Sorong pada Rabu (26/2) kemarin, menyampaikan optimisme bahwa tren positif ekspor produk pertanian Papua Barat bakal berlanjut di 2020.

Menurut SYL, proses ekspor komoditas ke negara-negara tujuan di Asia memang belum dapat dilakukan langsung. Kendati demikian, hasil pertanian milik petani asal Sorong dan Manokwari lebih dahulu melalui pintu perantara, yakni pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Surabaya dengan Tanjung Perak.

"Masih banyak potensi Papua Barat yang bisa dioptimalkan. Oleh karena itu, peran teknologi modern dan investasi diharapkan bisa mengakselerasi peningkatan ekspor komoditas pertanian baik dari Manokwari atau Sorong," katanya.

Baca Juga: Wiranto: Referendum Papua dan Papua Barat Sudah Tertutup

Berita Terkini Lainnya