TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kota Palu Nol Kasus Aktif COVID-19, Dinkes Minta Warga Tetap Waspada

Tak lantas membuat protokol kesehatan berhenti ditaati

Seorang anak menggunakan alat pelindung wajah saat mengikuti shalat Idul Adha berjemaah di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (31/7/2020). Berbagai alat pelindung diri digunakan oleh warga saat mengikuti pelaksanaan shalat Idul Adha berjamaah guna mencegah penyebaran COVID-19. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Makassar, IDN Times - Berita baik datang dari ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng). Satu-satunya pasien kasus aktif COVID-19 di kota Palu, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, telah dinyatakan sembuh pada Sabtu, 1 Agustus 2020 kemarin.

Kendati status nol kasus aktif, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu yakni dr. Husaema meminta warga tak berhenti melaksanakan pencegahan menularnya virus corona. 

"Karena kondisi Palu sudah nol COVID-19, lantas warga tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak menjaga daya tahan tubuhnya. Kita tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan," ungkapnya seperti dikutip dari laman kantor berita Antara, Minggu (2/8/2020)

1. Warga Kota Palu diminta tetap mematuhi protokol kesehatan

Umat muslim menggunakan masker saat mengikuti shalat Idul Adha berjamaah di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (31/7/2020). Berbagai alat pelindung diri digunakan oleh warga saat mengikuti pelaksanaan shalat Idul Adha berjamaah guna mencegah penyebaran COVID-19. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Husaema berharap Palu tak ikut mengalami lonjakan drastis pasien positif COVID-19, seperti yang terjadi di beberapa kota lain di Indonesia. Ledakan kasus diketahui terjadi akibat warga mengabaikan protokol kesehatan.

Selain itu, Pemkot Palu bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 masih membatasi lalu lintas keluar-masuk warga yang berdomisili di luar Kota Palu. Fokus utama yakni orang-orang yang berasal dari luar provinsi Sulawesi Tengah yang wilayahnya dinyatakan masih menjadi zona merah atau daerah dengan kasus dan penularan tertinggi.

Baca Juga: Komisioner Bawaslu Positif COVID-19, Kini Diisolasi di RS Undata Palu

2. Petugas masih berjaga di pos masuk Kota Palu untuk membatasi lalu lintas warga

Penumpang turun dari atas KM Labobar saat berlabuh di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (1/7/2020). Pelabuhan penumpang Pantoloan akhirnya kembali beroperasi setelah ditutup selama tiga bulan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pengoperasian pelabuhan tersebut disertai penerapan protokol kesehatan ketat. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

"Kalau dari wilayah khususnya yang merupakan zona merah COVID-19, harus memperlihatkan hasil rapid test non reaktif COVID-19. Jika tidak ada, mohon maaf silahkan kembali dan jangan masuk ke Palu," tegas dr. Husaema.

Pemkot dan Gugus Tugas mengerahkan petugas kesehatan gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Satpol PP dan perawat. Mereka berjaga di pintu-pintu masuk menuju Palu. Mulai dari perbatasan Palu dan tiga kabupaten tetangga (Donggala, Sigi dan Parigi Moutong), Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie dan Pelabuhan Pantoloan.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Asal Takalar Kabur dari RSUD Anutapura Palu

Berita Terkini Lainnya