Melacak Jejak Peninggalan Patompo, Wali Kota Fenomenal di Makassar
Titik awal Makassar menjadi kota modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Perkembangan kota Makassar saat ini tidak lepas dari peran seorang mantan wali kota bernama Haji Muhammad Daeng Patompo, yang menjabat wali kota terlama dalam sejarah kota Makassar, yakni tahun 1965 hingga tahun 1978.
Sejak mula dilantik pada tahun 1965, Patompo langsung bekerja nyata dengan membuat program pemberantasan 3 K (Kemiskinan, Kemelaratan dan Kebodohan). Tujuan utama program 3 K ini seperti dikutip dari Jurnal Sejarah vol. 1 2018, yang ditulis Ilham Daeng Makkelo.
Seiring dengan lahirnya Orde Baru, tujuan program 3 K ini memiliki tujuan kebutuhan hidup yang meliputi 6 hal: cukup lapangan kerja, cukup perumahan, cukup air minum/listrik, cukup pendidikan/kesehatan, cukup perhubungan dan cukup hiburan/olahraga.
Sasaran dari program wali kota yang dijuluki Ali Sadikin-nya Makassar ini adalah menjadikan Makassar sebagai kota lima dimensi: kota dagang, kota budaya, kota industri, kota akademi dan kota pariwisata.
Berikut ini beberapa peninggalan Wali Kota Patompo yang masih bertahan saat ini:
Baca Juga: Jangan Melanggar! Tilang Elektronik Mulai Berlaku di Jalanan Makassar
1. Tanggul Patompo
Tanggul Patompo dibangun di tahun 1965, tahun pertamanya sebagai wali kota, untuk membendung air sungai Jeneberang yang meluap dan mengakibatkan banjir di sejumlah perkampungan di Kecamatan Mariso.
Hingga kini Tanggul Patompo masih sangat dikenal warga Makassar, yang tinggal di sekitar jalan Dangko dan jalan danau Tanjung Bunga.
Baca Juga: 7 Menu Sarapan Khas yang Wajib Kamu Coba Bila Sedang di Makassar