4 Alasan untuk Memilih Calon Suami yang Matang Menjadi Sosok Ayah

- Memilih calon suami yang siap dan matang menjadi ayah adalah penting
- Suami yang siap menjadi ayah akan membantu ibu dalam mengasuh anak
- Memilih pasangan yang tidak siap menjadi ayah dapat merugikan anak di masa depan
Secara logika, seorang perempuan ketika ingin menikah, tentu telah menyeleksi kepribadian calon suaminya terlebih dahulu, ya. Mulai dari karakter internal hingga eksternalnya, semua kamu cari tahu supaya tak ada penyelesaian setelah menikah nantinya.
Sayangnya, tak jarang seorang perempuan, termasuk kamu, masih memikirkan kriteria idaman hanya versi diri sendiri. Seperti tampan, pintar mencari uang, romantis, dan sayang kepada dirimu. Apakah kamu pernah terpikirkan untuk mencari calon suami yang siap dan matang menjadi seorang ayah? Mungkin pikirmu itu masih nanti, ya bisa dipelajari dan disiapkan seiring berjalannya waktu. Namun, nyatanya tidak sesederhana itu, lho.
Contoh mudahnya, laki-laki yang sedari awal tidak menyukai anak kecil, tentu lebih sulit untuk bonding dengan anak kandungnya sendiri kelak. Berangkat dari satu kepribadian itu, tentu akan timbul banyak permasalahan lain di kedepannya. Yang mana bukan hanya merugikan anakmu saja, tetapi juga dirimu sendiri. Sebagai bahan pertimbangan, berikut alasan untuk kamu bisa memilih calon suami yang siap dan matang menjadi sosok ayah.
1. Kamu bisa memilih mau punya suami yang seperti apa, tapi anakmu tidak punya pilihan bisa memiliki ayah yang seperti apa

Sadar atau tidak, kamu secara nyata bisa memilih dan menentukan siapa calon suamimu di masa depan. Hal tersebut bisa kamu saring dari kriterianya yang baik menurut kamu bukan? Iya pastinya.
Sayangnya, anakmu kelak tidak punya pilihan untuk bisa memiliki sosok ayah yang seperti apa. Yang mana logisnya, sosok ayah untuk anakmu itu ya ditentukan oleh kamu, ibunya. Oleh karena itu, jangan jadi ibu yang egois dengan salah memilih pasangan yang ke depannya menjadi ayah untuk anak-anakmu, ya.
2. Punya suami yang siap jadi ayah, bisa meringankan beban dan peranmu sebagai ibu

Secara logika, saat kamu memiliki suami yang sudah siap dan matang menjadi seorang ayah, maka ia akan punya peran besar di dalamnya nanti. Dengan kata lain, peran kamu sebagai ibu itu akan terbantu oleh hadirnya sosok ayah ini, ya.
Saat anaknya lahir, ayah akan siap siaga menemani, membantu, mendidik, melindungi, menjaga, mengajak bermain, dan sejenisnya, ya. Dengan begitu, beban barumu sebagai ibu akan jauh lebih ringan atas hadirnya suami yang seperti ini. Ya, kalian bisa sama-sama mengurus buah hati tercinta tanpa terbebani, karena saling ada dan saling membantu.
3. Menyelematkan masa depan anakmu dengan memiliki ayah yang baik

Jika dipikirkan secara jangka panjang, memiliki calon suami yang siap dan matang untuk menjadi ayah ini turut menyelamatkan masa depan anakmu nanti, lho. Meski masih nanti, nyatanya hari itu akan tiba, dan alangkah lebih baiknya jika dipersiapkan dari sekarang, ya.
Dengan menjadi ayah dan siap dan matang, tentu ia paham porsi akan hak dan kewajibannya menjadi ayah yang baik. Dengan begitu, ia sadar akan tanggung jawab secara penuh atas segala sesuatu yang ada dalam kehidupan anaknya. Salah satunya, yakni masa depan anaknya harus terjamin nyaman dan bahagia, baik dalam proses mencapainya hingga menjalaninya.
4. Menciptakan kenangan buruk pada memori anak saat ayahnya buruk

Puncak alasan ketika kamu salah memilih calon suami yang tidak siap menjadi ayah, ya artinya kamu mengorbankan anakmu sendiri. Besar kemungkinannya ketika laki-laki tidak siap menjadi ayah, maka kelahiran anak akan dianggap pengganggu hubungan rumah tangga kalian.
Bukannya malah membantu, suami malah akan cemburuan, waktumu yang tersita untuk anak semata. Ya, suami yang seperti ini memang sayang dengan kamu, tapi ya dia hanya menginginkan kamu, bukan sosok anak.
Apa imbasnya secara jangka panjang? Ya, anakmu sulit mendapatkan kasih sayang dari sosok ayah. Apakah kamu setega itu? Apakah kamu tidak kasihan dengan anak kandungmu sendiri? Jadi, pastikan untuk tidak salah dalam memilih pasangan. Pilih pasangan yang terbaik, bukan hanya untuk kamu, melainkan juga untuk calon anakmu nanti, ya.