Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Membangun Ikatan Emosional yang Kuat dengan Anak

ilustrasi mendengarkan anak secara aktif (freepik.com/freepik)
ilustrasi mendengarkan anak secara aktif (freepik.com/freepik)

Memiliki hubungan emosional yang kuat dengan anak adalah kunci dalam menciptakan hubungan keluarga yang sehat dan harmonis. Hubungan ini dibangun melalui kepercayaan, kasih sayang, serta komunikasi yang terbuka.

Namun, membangun ikatan emosional yang dekat dengan anak bukanlah hal yang mudah. Ada banyak orangtua yang kesulitan dalam menjalin hubungan baik dengan anak, yang pada akhirnya berdampak buruk pada perkembangan psikologis dan emosional anak.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami cara-cara membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak. Dikutip dari marriage.com, berikut ini enam cara yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak!

1. Habiskan waktu berkualitas bersama

ilustrasi menghabiskan waktu bersama anak (freepik.com/jcomp)
ilustrasi menghabiskan waktu bersama anak (freepik.com/jcomp)

Meluangkan waktu berkualitas bersama anak adalah salah satu cara paling efektif untuk memperkuat ikatan emosional. Waktu berkualitas bukan sekadar soal lamanya waktu yang dihabiskan, tetapi tentang bagaimana kamu benar-benar hadir dan terlibat dalam setiap momen bersamanya.

Ketika kamu dan anak meluangkan waktu bersama, pastikan tidak ada momen bermain gadget, dan sepenuhnya fokus pada anak. Hal ini menunjukkan bahwa kamu sebagai orangtuanya menghargai waktu bersama dia dan membuat dia merasa lebih diperhatikan. 

2. Dengarkan anak secara aktif

ilustrasi mendengarkan anak secara aktif (freepik.com/freepik)
ilustrasi mendengarkan anak secara aktif (freepik.com/freepik)

Mendengarkan secara aktif adalah cara untuk menciptakan hubungan emosional yang membuat anak merasa didengar dan dipahami. Hal ini memang terdengar sederhana, tetapi berdampak besar pada hubungan orangtua dan anak.

Ketika anak berbicara, pastikan kamu menunjukkan ketertarikan dan kepedulian terhadap apa yang dia sampaikan. Kamu bisa menjaga kontak mata, mengangguk, atau memberikan respons yang sesuai dengan ceritanya. Dengan memberikan perhatian penuh pada anak, dia akan merasa dihargai dan didengar, yang membuat dia lebih terbuka dalam berbagi pikiran dan perasaannya. 

3. Tunjukkan sikap empati

ilustrasi orangtua menunjukkan sikap empati (freepik.com/freepik)
ilustrasi orangtua menunjukkan sikap empati (freepik.com/freepik)

Sebagai orangtua, jangan pernah meremehkan atau mengabaikan perasaan anak. Kamu harus bisa memahami perasaannya dan meresponnya dengan empati, karena setiap emosi yang dia rasakan adalah bagian dari perkembangan emosionalnya. 

Selain itu, ajarkan anak untuk mengenali emosinya sendiri, agar dia bisa memahami apa yang sedang dia rasakan. Bantu dia mengekspresikan emosi tersebut dengan cara yang sehat, seperti berbicara atau menulis, agar dia merasa lebih aman dan nyaman dalam berhubungan denganmu tanpa merasa takut atau canggung.

4. Rayakan pencapaian anak sekecil apapun itu

ilustrasi merayakan pencapaian anak (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi merayakan pencapaian anak (pexels.com/Kampus Production)

Dengan menghargai setiap usaha dan keberhasilan anak, baik besar maupun kecil, anak akan merasa diperhatikan, didukung, dan dicintai. Ini dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, sekaligus mendorong motivasinya untuk terus berusaha dan berkembang.

Selain itu, merayakan pencapaian anak menciptakan momen-momen berharga yang menjadi kenangan indah yang bisa dikenang ketika dia sudah dewasa. Momen ini juga menunjukkan bahwa keberhasilan anak adalah hasil dari kerja keras dan dedikasinya, dan bahwa perjalanannya penting untuk diperhatikan dan dirayakan bersama.

5. Membagikan perasaanmu kepada anak

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/tirachardz)

Dengan terbuka tentang perasaanmu sebagai orangtua, kamu mengajarkan anak bahwa mengekspresikan perasaan itu hal yang wajar. Ini juga membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk berani mengungkapkan emosinya sendiri.

Selain itu, saling berbagi perasaan mendorong keterbukaan, membangun kepercayaan, dan mengajarkan anak tentang empati. Diskusi tentang perasaan memperkuat koneksi emosional yang membuat anak merasa lebih terhubung dan dihargai dalam hubungan dengan orangtuanya.

6. Tunjukkan kasih sayang secara fisik

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/freepik)

Sentuhan fisik seperti pelukan atau ciuman lembut tidak hanya memberikan rasa nyaman dan aman pada anak, tetapi juga merupakan cara sederhana namun sangat berarti untuk menunjukkan kasih sayang. Tindakan ini menciptakan momen-momen hangat yang dapat memperkuat ikatan emosional antara kamu dan anak.

Ketika kamu memberikan sentuhan fisik, anak akan merasakan dukungan dan perhatian yang mendalam, yang membantu dia merasa lebih percaya diri dan dicintai. Sentuhan ini juga menunjukkan bahwa kamu akan selalu ada untuknya disaat senang atau sedih. 

Membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak memang membutuhkan kesabaran, waktu, dan dedikasi yang tulus. Proses ini tidak selalu mudah dan mungkin menghadapi berbagai tantangan, namun hasilnya sangat berharga. Dengan konsisten menerapkan cara-cara yang telah disebutkan di atas, kamu dapat menciptakan hubungan yang erat dengan anak, yang akan menjadi fondasi kokoh bagi perkembangan emosionalnya yang sehat dan bahagia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Meyendah Lestari
EditorMeyendah Lestari
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

5 Tanda Nyata Cinta Bisa Tumbuh Karena Terbiasa, Bukan Sekadar Takdir

06 Sep 2025, 22:49 WIBLife