5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?

Jika ingin tepat sasaran, maka harus tepat batasannya, ya

Sadar atau tidak, segala sesuatu yang ada di muka bumi ini selalu ada batasannya. Pun dengan hal baik maupun buruk, semua itu juga ada batasannya. Adanya batasan bukan semata-mata membatasi pergerakan. Melainkan juga membuat segala sesuatunya berjalan sesuai porsinya yang pas.

Nah, kalau kamu ingin mencapai karier impianmu, maka sasarannya harus pas, tidak boleh memeleset. Dengan kata lain, dalam menggapai impian itu juga dibutuhkan batasan yang mengatur pergerakannya agar sesuai tujuan. Yakni, batasan itu bisa menjadi pedoman dan arahmu dalam melangkah mencapai mimpi akan kariermu.

Ilmu sosiologi yang mempelajari terkait hubungan manusia dengan kehidupan di masyarakat punya konsep yang bisa jadi batasan dalam menggapai karier impianmu, nih. Konsep sosiologis tersebut yakni habitus, modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, serta arena. Penasaran bagaimana penjabaran? Langsung simak ulasan berikut, ya.

1. Kenali habitus diri sendiri

5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?ilustrasi evaluasi diri (pexels.com/Anete Lusina)

Menurut ilmu sosiologi, habitus merupakan sebuah kebiasaan yang terbentuk dari proses sosialisasi di kehidupan masyarakat. Habitus ini menjadi pedoman, arah, dan batasan seseorang dalam bertindak dan bersikap, nih. Layaknya menjadi batasan baik dan buruk, maupun benar dan salah.

Nah, dalam urusan mengejar karier impian, maka kamu butuh untuk mengenali habitus apa yang melekat pada dirimu. Hal tersebut mulai dari memahami apa hobimu, bakatmu, minatmu, kesukaanmu, kemampuanmu, dan sejenisnya. Tentunya, dari semua itu bisa terlahir habitus yang melekat pada dirimu.

Sederhananya, jika kamu memiliki bakat dan minat dalam dunia ilmu komunikasi. Maka, secara otomatis kamu bisa punya hobi mengikuti seminar, pelatihan, hingga organisasi terkait kehumasan. Nah, dari sini terlahir habitus atau kebiasaan akan pola karier masa depanmu yang seperti itu. Hal tersebutlah yang menjadi batasan agar karier secara jangka panjang terus berjalan sesuai pola itu, ya.

2. Kenali modal ekonomi yang dimiliki

5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?ilustrasi uang (pixabay.com/joelfotos)

Modal ekonomi dalam ilmu sosiologi dijelaskan sebagai sumber pendapatan atau kapital. Dengan contoh nyatanya, yakni berupa kepemilikan sejumlah uang. Lantas, apa kaitannya kepemilikan modal ekonomi berupa uang dengan karier impian? Tentu bisa untuk membeli sumber daya yang mendukung keberhasilan mencapai karier impian, ya.

Sederhananya, ketika kamu ingin menjadi seorang dokter. Maka, kamu membutuhkan dana untuk biaya sekolah hingga beberapa tingkatan, magang, hingga bisa praktik secara nyata dalam dunia medis.

Dengan begitu, selain menjadi modal dalam membeli pembelajaran menuju karier idaman. Modal ekonomi ini juga menjadi batasan dalam mengejar karier idaman secara realistis. Yakni, jika tidak mampu secara finansial, alangkah lebih baiknya mundur dari awal supaya tidak buang-buang waktu, tenaga, dan pikiran, ya.

3. Kenali modal budaya yang dikuasai

5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?ilustrasi orang berusaha (pixabay.com/stokpic)

Memiliki peran yang cukup penting dalam menjadi batasan menggapai karier impian. Modal budaya secara sosiologis berwujud ilmu pengetahuan, nih. Yang mana bisa dikatakan modal ekonomi memang bisa membeli modal budaya, misalnya lewat sekolah hingga perguruan tinggi.

Namun, bisa membeli pembelajaran pada bidang karier impian saja tidak cukup. Melainkan juga dibutuhkan penguasaan dan pemahaman akan ilmu pengetahuan yang didapatkan di dalamnya. Kepemilikan ilmu pengetahuan itulah yang disebut menjadi modal budaya.

Sehingga, setelah melewati berbagai proses pembelajaran dalam mencari, mengumpulkan, memahami, hingga menguasai ilmu pengetahuan versi bidang karier impian. Maka, kini saatnya mengunakan modal budaya tersebut sebagai batasan karier. Sederhananya, jika kamu sekadar mendapat ilmunya tanpa bisa mengaplikasikan, maka jangan mengejar bidang karier tersebut.

4. Kenali modal sosial yang mendukung karier

5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?ilustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/sasint)

Menurut ilmu sosiologi, modal sosial merupakan relasi yang didapatkan dalam berkehidupan sosial. Singkatnya, relasi ialah orang-orang yang sering berinteraksi dengan kamu, nih. 

Hubungan antara modal sosial dengan menggapai karier idaman yakni dengan melihat siapa orang-orang yang menjadi relasimu. Contohnya, seperti kamu terlahir dalam lingkungan keluarga pebisnis. Maka, besar peluangnya kamu dan keluargamu memiliki banyak relasi dengan sesama pebisnis sukses lainnya.

Nah, relasimu dengan kehidupan sekitarmu ini bisa menjadi batasan untuk sebaiknya kamu mengambil karier yang seperti apa. Jika keluargamu ialah pebisnis hebat, maka kamu bisa menjadi pebisnis, baik merintis dari awal, pun melanjutkan usaha keluarga.

Peluangmu untuk sukses dalam bidang tersebut tentu lebih besar. Terlebih usaha sudah dilakukan secara turun-temurun. Pun memiliki banyak relasi dengan orang-orang hebat yang bisa membantu perkembangan kariermu. 

Jika kamu ingin keluar dari lingkaran dunia bisnis, maka diibaratkan kamu harus memulai dari nol. Baik secara ilmu maupun relasi yang bisa membantu mencapai puncak dalam dunia karier yang kamu geluti. Maka dari itu, modal sosial ini memiliki peran penting dalam menjadi batasan mengajar karier yang tepat dan realistis, ya.

Baca Juga: 3 Cara Manajemen Waktu ala Orang Sukses, Terapkan Teknik Pomodoro!

5. Kenali arena perjuangan karier impian

5 Batasan dalam Mengejar Karier Impian ala Sosiologi, Sudah Dilakukan?ilustrasi dunia kerja (pixabay.com/WebTechExperts)

Terakhir, sebagai batasan yang sangat rasional, yakni dengan melakukan observasi terkait arena karier terkait. Arena sendiri menurut ilmu sosiologi merupakan tempat untuk berkontestasi dengan menggunakan strategi tertentu sebagai senjata. Sehingga, bisa dikatakan pemenang pertarungan di arena ialah orang-orang yang memiliki cukup modal dengan strategi yang matang.

Contoh sederhananya, ketika kamu bermimpi ingin menjadi seorang pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Maka, kamu harus melakukan observasi terkait arena industri tersebut. Apa yang diobservasi? Yakni, melihat bagaimana pesaingmu? Apakah realistis untuk kamu berjuang di dalamnya? Coba dicari tahu informasi secara detail.

Terlebih lagi, apakah jumlah lowongan pekerjaan yang dibuka terlampau sulit untuk ditembus. Jika iya, alangkah lebih baiknha untuk bertarung di arena industei yang lebih masuk akal untuk kamu unggul di dalamnya. Sehingga, peluang kamu untuk memenangkan petarungan dengan kandidat lainnya jadi lebih besar. Hal-hal seperti itulah fungsi observasi arena dalam menjadi batasan yang realistis untuk mengejar karier impianmu.

Setelah membaca ulasan terkait batasan dalam mengejar karier impian versi ilmu sosiologi di atas, apa rencanamu selanjutnya? Siapkah kamu mempraktikkan ulasan di atas? Jawab dengan jujur. Jika iya, maka tinggal sesuaikan dengan kebutuhan akan situasi dan kondisi karier yang sedang kamu tekuni, ya.

Baca Juga: 3 Kiat Memimpin dengan Elegansi, Jadi Bos yang Berkelas!

Melinda Fujiana Photo Community Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya