2. Mudah merasa putus asa

ilustrasi wanita trauma (unsplash.com/Julia Taubitz)

Ketika kamu mudah merasa putus asa atas segala hal, tandanya kamu sudah memasuki gejala depresi. Dikutip dari healthline,  orang yang mengalami depresi seringkali mengalami putus asa, meski hal ini tidak sama terjadi di semua ras atau etnis.

Saat seseorang depresi, mereka seperti tidak memiliki harapan dalam hidupnya. Alhasil, mereka hanya bisa pasrah dan putus asa. Ketidakmampuan dalam berpikir secara positif menjadi penyebab seseorang mudah merasa putus asa saat mengalami gejala depresi.

3. Hilangnya minat dalam beraktivitas sehari-hari

ilustrasi malas (unsplash.com/Lenin Estrada)

Banyaknya pikiran negatif, membuat kamu sulit mendapatkan kebahagiaan dalam segala aktivitas kamu. Dikutip dari Help Guide, orang yang memiliki gejela depresi tidak akan lagi peduli dengan hobi, hiburan, atau kegiatan sosial lainnya.

Hilangnya minat untuk beraktvitas sehari-hari diakibatkan karena banyaknya pikiran negatif. Selain itu, gejala depresi membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk merasakan kebahagiaan.

4. Berkurangnya nafsu makan dan berat badan

ilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu depresi, seringkali kamu abai terhadap diri sendiri. Rasa lapar dapat hilang ketika kamu merasa depresi. Hal ini dapat membuat nafsu makan kamu berkurang dan menyebabkan penurunan berat badan.

Dikutip dari healthline, berat badan dan nafsu makan akan naik turun pada penderita depresi. Sebagian orang pun ada yang malah bertambahn nafsu makannya. Ketika kamu merasa nafsu makan dan berat badan berkurang tanpa disengaja, bisa jadi kamu mengalami gejala depresi.

5. Perubahan pola tidur

ilustrasi wanita yang mengalami insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Penyebab seseorang susah tidur cukup beragam. Terkadang, banyaknya pikiran dan emosi negatif dapat membuat seseorang menjadi susah tidur. Hal ini dapat dirasakan ketika kamu mengalami gejala depresi. Bertambahnya durasi tidur juga dapat disebabkan karena gejala depresi.

Dikutip dari Help Guide, seseorang yang mengalami gejala depresi akan mengalami insomnia atau tidur secara berlebihan. Dengan menambah atau mengurangi durasi tidur menjadi reaksi seseorang ketika mengalami gejala depresi.

6. Emosi yang tak terkendali

ilustrasi pria marah (unsplash.com/Icons8 Team)

Pernahkah kamu merasa sensitif ketika stres atau banyak pikiran? Bisa jadi kamu mengalami gejala depresi. Depresi dapat membuat emosi seseorang tidak terkontrol. Dikutip dari healthline, depresi menyebabkan perubahan suasana hati secara liar.

Seseorang yang mengalami gejala depresi bisa dengan mudah marah ketika tersinggung. Tak hanya itu, depresi juga dapat membuat seseorang menangis karena beban pikiran dan emosi negatif yang ditanggungnya.

7. Kehilangan konsentrasi

ilustrasi konten kreator cewek (unsplash.com/Jenny Ueberberg)

Ketika kamu banyak pikiran, kamu akan kesulitan dalam berkonsentrasi terhadap satu hal. Ketika kamu mencoba fokus, pasti pikiran-pikiran lain akan merusak konsentrasi kamu. Dikutip dari Help Guide, depresi menyebabkan kehilangan konsentrasi, sulit mengambil keputusan, dan kesulitan mengingat sesuatu.

8. Ingin mengakhiri hidup

ilustrasi bunuh diri (unsplash.com/Eva Blue)

Ingin mengakhiri hidup merupakan fase terburuk ketika seseorang mengalami depresi. Beratnya beban dan emosi negatif yang dirasakan pada orang yang depresi membuat dia ingin mengakhiri hidupnya saja. Mereka berpikir kalau bunuh diri akan membebaskan dirinya dari rasa depresi yang berat.

Dikutip dari healthline, hampir 46.000 orang meninggal akibat bunuh diri yang dihubungkan karena depresi pada tahun 2020 di Amerika Serikat. Ketika kamu terbesit keinginan untuk bunuh diri, segeralah ke psikiater.

Gejala depresi merupakan hal yang serius. Ketika gejala ini tidak diatasi, akan berdampak buruk bagi kesehetan mental kamu. Burunya lagi, depresi dapat mendorong seseorang untuk bunuh diri. Ketika kamu merasakan hal di atas, segeralah bawa diri kamu ke psikiater untuk segera mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Stigma Terhadap Kesehatan Mental: Gangguan Mental=Gila?