5 Tips Membuat Pisang Goreng Awet Renyah, Perhatikan Adonan
Ilustrasi pisang goreng(instagram.com/filanigunady)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Olahan pisang bisa menjadi aneka makanan camilan untuk menemani bersantai di rumah. Salah satu camilan favorit dari olahan pisang adalah pisang goreng.
Pisang goreng sangat cocok disantap dengan teh panas. Namun biasanya semakin lama, pisang goreng akan lembek dan tidak lagi renyah seperti setelah di goreng. Nah, agar tetap awet renyahnya, kamu bisa membuat sendiri di rumah dengan tips berikut ini.
Baca Juga: Resep Pisang Goreng Vanila, Camilan Legit Teman Minum Teh
1. Adonan tepung
Ilustrasi cara membuat adonan(unsplash.com/@moniqa)Selain pisang, adonan tepung juga penting untuk diperhatikan. Untuk membuat pisang yang renyah dibutuhkan komposisi adonan yang pas. Biasanya adonan basah terbuat dari campuran gula, air dan tepung. Jika kamu ingin menggunakan telur untuk membuat rasa lebih gurih, kamu bisa menambahkannya sedikit saja. Takaran telur yang terlalu banyak akan membuat lembek dan amis.
Agar pisang goreng tahan lama renyahnya, gunakan tepung yang tinggi protein. tepung tinggi protein. Selain itu pastikan untuk menggunakan tepung yang berkualitas baik dan tidak bau. Kamu juga bisa menambahkan tepung maizena sedikit. Bahan tersebut bisa membuat adonan pisang goreng yang lebih renyah.
2. Minyak untuk menggoreng
ilustrasi minyak goreng(unsplash.com/@markuswinkler)Minyak juga sangat berperan untuk membuat pisang goreng yang enak dan renyah. Usahakan untuk menggunakan minyak yang baru, minyak bekas apalagi bekas gorengan lain akan memberi aroma lain. Kamu bisa menggoreng dengan api yang besar agar lapisannya matang merata tanpa membuat pisangnya lembek.
Gunakan minyak yang banyak agar saat adonan pisang digoreng tenggelam dan akan merata matangnya. Saat memasukkan adonan dalam penggorengan pastikan minyak sudah panas. Karena jika memasukkan dalam keadaan minyak yang belum panas akan membuat pisang goreng lembek karena banyak minyak yang meresap. Sesuaikan jumlah pisang yang digoreng, jangan terlalu banyak agar tersebar rata.
3. Goreng dengan kulit pangsit
instagram.com/kuesimpleJika kamu tidak ingin menggunakan adonan dari tepung, kamu bisa menggunakan alternatif lain dengan kulit pangsit. Selain lebih praktis juga mudah didapatkan di pasar tradisional. Kulit pangsit yang tipis jika digoreng sudah pasti akan bertekstur renyah.
Kamu bisa berkreasi dengan kulit pangsit seperti dibalutkan pada pisang, lalu digoreng. Untuk bentuk pisang goreng juga bisa disesuaikan dengan kulit pangsit. Goreng pisang hingga kulit pangsit mekar dan berwarna kecoklatan.
4. Wajan cekung
ilustrasi wajan(unsplash.com/@towfiqu999999)Selanjutnya pemilihan wajan yang tepat untuk menggoreng pisang agar awet renyahnya. Pilihlah wajan yang berbentuk cekung untuk menggoreng. Tujuannya agar minyak yang dituangkan bisa memuat minyak yang banyak dan pisang yang digoreng tidak menyentuh dasar wajan.
Penggunaan wajan cekung membantu adonan saat pertama kali dimasukkan ke dalam wajan akan tenggelam. Kamu bisa menggoreng pisang hingga mengambang dan sesekali dibalik agar kematangannya sempurna. Gunakan wajan yang memiliki sifat anti lengket.
5. Air dingin
Ilustrasi air es(unsplash.com/@lanju_fotografie)Saat membuat adonan tepung, usahakan untuk menggunakan air es atau air dingin. Air dingin akan membantu pisang lebih melekat pada adonan. Setelah digoreng pisang akan terasa crispy.
Jangan gunakan air hangat apalagi air panas untuk membuat adonan. Setidaknya gunakan air dengan suhu ruangan untuk membuat adonan. Penggunaan air hangat atau panas justru akan membuat pisang goreng mudah lembek.
Beberapa tips diatas bisa kamu tiru untuk membuat pisang goreng yang awet renyahnya. Pisang goreng yang awet renyahnya akan membuat kamu lebih berselera untuk menyantapnya, bukan?
Baca Juga: 3 Cara Goreng Pisang agar Renyah dan Tidak Berminyak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
