Neraca Perdagangan Sulsel Surplus Tertinggi Sejak 2019

Dipengaruhi performa ekspor yang meningkat sepanjang 2021

Makassar, IDN Times - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan mengalami surplus 128,43 juta dolar AS pada September 2021. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono menyebut angka itu merupakan yang tertinggi sejak 2019.

Suntono menerangkan, tingginya neraca perdagangan ditunjang performa ekspor yang meningkat. Menurut catatan BPS, nilai ekspor Sulsel pada September 2021 mencapai 152,09 juta dolar AS. Jumlah itu naik 31,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 115,81 juta dolar AS.

“Yang paling menonjol itu ekspor impor, neraca perdagangan September 2021 ini surplus paling tertinggi selama tiga tahun terakhir,” ujar Suntono dikutip dari laman Humas Pemprov Sulsel, Jumat (5/11/2021).

Baca Juga: Dinkes Sulsel: Mustahil Capai Herd Immunity Akhir Tahun 2021

1. Surplus neraca perdagangan meningkat sepanjang tahun

Neraca Perdagangan Sulsel Surplus Tertinggi Sejak 2019Ilustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, nilai impor Sulsel pada September 2021 tercatat sebesar 23,66 juta dolar AS. Nilainya menurun sebesar 49,98  persen dibandingkan impor Agustus 2021 sebesar 47,31 juta dolar AS.

Suntono menyebut secara umum surplus neraca perdangangan Sulsel meningkat sepanjang tahun 2021. Hingga September, angkanya mencapai 518,67 juta dolar, melampaui capaian sepanjang tahun 2020 yakni 399,19 juta dolar.

“Ini masih menyisakan tiga bulan ke depan. Harapan kita ekspor semakin membaik, sehingga akan memengaruhi  akumulasi akhir tahun,” katanya.

2. Nikel menyumbang ekspor terbesar

Neraca Perdagangan Sulsel Surplus Tertinggi Sejak 2019Peleburan biji nikel di PT Vale. vale.com

Suntono menyebut ekspor Sulsel pada September masih didominasi lima komoditas. Penyumbang nilai ekspor tertinggi adalah nikel, yakni 69,16 persen. Disusul biji-bijian berminyak 9,77 persen, besi dan baja 7,76 persen, garam, belerang, dan kapur 4,16 persen serta ikan dan udang sebesar 2,6 persen.

“Sebagian besar ekspor September 2021 ditujukan ke negara Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Filipina dan Australia,” katanya.

3. Inflasi di Sulsel disebut terkendali

Neraca Perdagangan Sulsel Surplus Tertinggi Sejak 2019Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

BPS, kata Suntono, juga mencatat inflasi Sulsel yang semakin terkendali yaitu sebesar 0,04 persen. “Inflasi menunjukkan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,49 pada September 2021 menjadi 106,53 pada Oktober 2021,” ucapnya.

Inflasi ini berasal dari dua daerah yaitu Bulukumba dan  Makassar. Sedangkan deflasi terjadi di tiga daerah lainnya yaitu Watampone, Parepare, dan Palopo.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan optimistis ekspor terus meningkat ke depan, seiring pulihnya perekonomian di masa pandemik.

“Kita terus mendorong bagaimana ada layanan ekspor lebih memudahkan. Karena ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat, serta upaya pemulihan ekonomi kita di Sulawesi Selatan,” katanya.

Baca Juga: 15 Jabatan Kosong, BKD Sulsel Isyaratkan Lelang Jabatan 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya