Selain Malino, Ini 5 Spot Wisata Alam Gowa yang Harus Kamu Datangi

Lanskap Kabupaten Gowa yang didominasi oleh pegunungan dan hutan membuat wilayah ini dianugerahi banyak tempat dengan spot memesona. Salah satunya adalah Lembah Ramma'.

Berada di kaki Gunung Bawakaraeng, lembah ini masuk wilayah administratif Desa Bonto Lerung, Kecamatan Tinggi Moncong. Perlu waktu tempuh sekitar dua setengah jam dari Makassar untuk menjangkau Dusun Lembanna yang menjadi titik awal pendakian menuju Lembah Ramma'.

Setelahnya, kamu akan menyusuri jalur pendakian selama lebih dari satu setengah jam. Tapi jika sudah tiba di Ramma', semua rasa capek bakal hilang berkat hamparan lembah hijau yang dikelilingi pepohonan serta perbukitan.

Sebagai tambahan, Lembah Ramma' termasuk lokasi camping paling sering dikunjungi di Sulsel. Keren, deh!

Selain Lembah Ramma', Danau Tanralili juga jadi destinasi andalan para pendaki gunung atau mereka yang hobi camping. Jika dilihat dari peta, danau seluas 2 Ha ini terletak tak jauh dari Ramma'. Akan tetapi, Tanralili berada di jalur pendakian menuju puncak Gunung Bawakaraeng.

Terletak di Desa Parigi, Kecamatan Manimbahoi, perlu waktu sekitar lebih dari dua jam dari Makassar untuk mencapai di Desa Lengkese yang menjadi titik awal pendakian. Selanjutnya, kamu harus menyusuri jalur pendakian selama tiga jam.

Tiba tujuan, kamu bisa langsung mendirikan tenda kemudian beristirahat sembari menikmati panorama danau yang terletak di ketinggian 1.454 mdpl. Pemandangannya pun identik dengan Ramma': pepohonan serta perbukitan hijau. Selain itu, pemandangan pagi hari di Tanralili juga gak boleh dilewatkan.

Ini nih tempat yang dijuluki "miniatur Grand Canyon". Seperti namanya, bendungan ini terletak di Desa Kampili, Kecamatan Palangga. Jika bertolak dari Makassar, kamu butuh waktu satu jam untuk mencapai Bendungan Kampili.

Bendungan ini baru benar-benar memperlihatkan pesonanya pada musim kemarau, saat debit Sungai Jeneberang cenderung tenang. Pengunjung disuguhkan pemandangan bebatuan rakasasa berwarna gelap yang dilengkapi ceruk-ceruk sebagai tempat air mengalir.

Berkat pemandangannya, Bendungan Kampili jadi tempat favorit banyak fotografer lokal. Jika kebetulan berkunjung ke tempat ini, jangan lupa ber-swafoto atau mengabadikan panoramanya, ya.

Sejumlah obyek wisata alam baru di Gowa bermunculan selama beberapa tahun terakhir. Ini bersamaan dengan upaya pemkab setempat untuk menggali dan memaksimalkan potensi pariwisata.

Nah, salah satunya itu Air Terjun Bissoloro yang terletak di Desa Bissoloro, Kecamatan Bungaya. Berada di ketinggian sektar 1.500 mdpl, kamu harus menempuh perjalanan selama kurang dari satu setengah jam untuk mencapai Desa Bissoloro.

Untuk mencapai tujuan, para pengunjung lanjut berjalan kaki selama 30 menit. Curahan air dari ketinggian puluhan membuat Air Terjun Bissoloro punya pesona tersendiri.

Ingin menginap? Bisa juga, kok. Puncak Tinambung --masuk kawasan Desa Wisata Bissoloro-- juga menyediakan sejumlah fasilitas, seperti pondok bambu dan tenda, lengkap dengan toilet dan kantin. Pemandangan Gowa dari ketinggian bakal membuatmu terpana.

Kalau Air Terjun Bissoloro memesona lantaran begitu tinggi menjulang, berbeda dengan Air Terjun Danggang. Spot wisata alam ini berada di dekat pematang sawah milik penduduk setempat.

Yang membuat unik, air terjun ini membelah aliran Sungai Jeneberang menjadi dua. Alhasil tercipta kesan bahwa obyek wisata alam di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bongaya ini terdiri dari dua jeram yang terletak saling berdekatan.

Untuk mencapai Air Terjun Danggang, kamu harus terlebih dulu menempuh 54 km perjalanan darat (sekitar kurang dari dua jam) untuk sampai ke Desa Sapaya. Dari desa tersebut, lanjut berjalan kaki sejauh 200 meter sembari menyusuri sawah.

Nah, itu tadi lima obyek wisata alam yang bisa kamu kunjungi di Gowa. Berminat? Segera susun agenda pelesiran.Tapi satu hal yang perlu diingat kalau kamu berkunjung ke salah satu dari tempat-tempat tadi: jaga kebersihan!