Toraja memiliki beberapa bentuk pemakaman yang terbilang unik dan tak biasa. Justru karena hal itulah, malah menjadi objek wisata yang menarik perhatian dan mengundang decak kagum wisatawan.
Bagaimana sih penampakannya? Inilah 5 jenis kuburan orang Toraja dengan bentuk yang unik, sakral, dan punya kandungan filosofis bagi masyarakat setempat.
Patane merupakan tempat pemakaman paling modern jika dibandingkan dengan jenis kuburan lainnya di Toraja. Bentuknya seperti rumah berukuran mini dengan berbagai macam desain, mulai dari yang bentuknya tradisional, minimalis, hingga model rumah pada umumnya.
Menariknya, satu patane dapat memuat banyak peti dari beberapa jasad yang masih terikat hubungan keluarga. Hal ini dikarenakan bagian dalam patane terdapat ruang bawah tanah yang memang dirancang untuk dapat menampung banyak peti.
Pemakaman dalam goa ala orang Toraja tentu tak asing lagi di telinga. Yang paling terkenal adalah objek wisata Londa dan Ke'te Kesu. Goa tersebut berada di sisi tebing dan di dalamnya terdapat ratusan peti mati dan berbagai jasad yang dibalut kain.
Di dalam goa juga terdapat ratusan tengkorak dan tulang-belulang manusia yang berserakan, menandakan bahwa kuburan goa ini telah lama digunakan dan sebagian besar jasad yang dikuburkan di tempat ini sudah berusia ratusan tahun.
Ini merupakan tempat pemakaman yang umum digunakan oleh orang Toraja, dimana batu-batu berukuran besar dilubangi sedemikian rupa hingga membentuk sebuah ruangan. Ruangan dalam batu inilah yang nantinya digunakan untuk meletakkan peti-peti dari satu rumpun keluarga.
Lubang liang diberi pintu yang biasanya dikunci, namun ada juga yang tidak ditutupi sehingga peti, tengkorak bahkan tulang-belulang dapat terlihat jelas apabila liang batu ini berada di sisi jalan. Di pintu bagian luar biasanya juga dipasangi foto, karangan bunga, sesajen, hingga barang kepunyaan jasad yang dikuburkan di dalamnya.
Sesuai namanya, kuburan jenis ini benar-benar terletak di sisi tebing namun terdapat dua macam cara pemakaman yang sedikit berbeda. Yang pertama adalah membuat lubang pada tebing seperti kuburan liang batu namun ukurannya lebih panjang dan dalamnya lebih lebar. Di bagian depan lubang akan ditempatkan jejeran tau-tau atau patung replika dari jasad yang dimakamkan dalam tempat itu.
Kuburan di sisi tebing yang kedua adalah menggantungkan peti mati disisi tebing dengan ditopang oleh kayu di kedua pinggiran peti. Peti yang digunakan pun terbilang unik karena menyerupai perahu dengan tonjolan kepala kerbau atau babi di salah satu ujungnya. Kuburan ini lebih dikenal dengan sebutan kuburan gantung.
Mungkin inilah jenis pemakaman orang Toraja yang paling unik sebab diperuntukkan bagi jasad bayi berusia 6 bulan kebawah, belum tumbuh gigi dan masih menyusui. Caranya, pohon tersebut dilubangi menurut ukuran bayi lalu jasadnya dimasukkan dalam keadaan tidak terbungkus. Lubang tersebut kemudian ditutup menggunakan ijuk pohon enau.
Menurut kepercayaan Aluk Todolo yang melakukan praktek ini, menguburkan bayi kedalam pohon berarti mengembalikan bayi ke rahim ibunya. Pohon tarra sendiri dipilih karena memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu (ASI), dan menguburkan bayi dalam pohon ini berarti juga mengembalikan bayi ke rahim ibunya.
Itulah 5 jenis kuburan ala orang Toraja. Tak cuma unik dan sakral, tapi juga menjadi objek wisata.
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Randa Austin di IDN Times Community dengan judul Unik tapi Sakral, Begini Penampakan 5 Kuburan Khas Toraja