Dari Tamalanrea ke CPI, 10 Kafe di Makassar Rekomendasi Didit Palisuri

Alamat : Jl. Ujung Pandang No. 4, Kel. Bulogading, Kec. Ujung Pandang

Sebagai pembuka daftar rekomendasinya, Didit Palisuri memilih gerai pertama Laku Patisserie yang berada di sekitar Benteng Fort Rotterdam Makassar. Meski lokasinya terbilang kecil, ia mengaku senang dengan suasana kafe yang jualan utamanya adalah berbagai olahan roti tersebut.

"Karena suasananya hangat. Ukuran kursi dan mejanya juga sejak berdiri tidak terlalu lebar. Jadi para pengunjung juga akan terasa lebih intim jika berinteraksi," ujarnya.

"Awalnya Laku ini mengadopsi interior ala Skandinavia yang dominan kayu. Tapi seiring waktu sudah mulai menyesuaikan diri, meski tak melepas aslinya," imbuh Didit.

Alamat : Citraland Center Point of Indonesia (CPI), Cluster Sunset Quay B/7, Kel. Bulogading, Kec. Ujung Pandang

Jika ingin tempat nongkrong di Makassar dengan desain interior mewah, Didit punya saran: The Icon Beach Lounge & Cafe. Terletak di kawasan CPI, pengunjung bisa menikmati pemandangan lepas pantai Makassar, sekaligus menikmati suasana matahari terbenam.

"Interiornya mewah, dan langsung terasa begitu masuk. Apalagi dengan range harga yang middle up, jadi menambah kesan yang mereka miliki," katanya.

Meski baru beroperasi pada akhir Januari 2022, The Icon selalu ramai pengunjung terutama saat weekend. Mereka umumnya datang untuk menikmati waktu sunset bersama teman-teman, keluarga atau pasangan.

Alamat : Jl. Gunung Batu Putih No. 26, Kel. Maricayya Baru

Satu lagi kafe dengan konsep menarik menurut Didit, adalah Three Little Birds (TLB) yang berada di kawasan Batu Putih. Ia menyebut bahwa keberadaan tempat nongkrong khusus keluarga memang masih sangat jarang di Makassar.

"Mereka punya area playground, jadi terasa family friendly. Kayak menargetkan mereka yang bawa anak, keponakan, dan lain-lain. Itu jadi keunikan mereka," katanya.

Kian menarik lantaran kafe yang baru beroperasi akhir Mei 2022 itu juga punya menu khusus anak, lengkap dengan peralatan makan khusus untuk buah hati.

Alamat : Jl. Sunu No. H4, Kel. Lembo, Kec. Tallo

Selanjutnya ada SS Coffee Space, salah satu tempat yang jadi basis komunitas seni dan vespa di Kota Makassar. Meski begitu, Didit menyebut bahwa kafe tersebut justru sama sekali tidak mengesankan eksklusivitas, dan bahkan terbuka untuk siapa saja.

"Dia (SS Coffee Space, red.) komunitas tapi tidak berasa harus jadi anak vespa kalau nongkrong di situ. Jadi yang bukan anggota vespa tetap merasa nyaman kalau nongkrong di situ," selorohnya.

Sebagai nilai plus di mata Didit, SS Coffee Space juga kafe pertama di Makassar yang berani menyulap rumah tua sebagai tempat nongkrong. Meski sudah lebih modern, mereka dianggap tetap setia menjaga identitas awalnya.

Alamat : Ruko Seberang Kantor Imigrasi Kelas I, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 13, Kel. Paccerakkang, Kec. Biringkanaya

Kopiteori Makassar adalah salah satu kafe yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan Didit mengikutinya sejak awal. Ia bahkan secara spesifik memilih cabang Perintis sebab desainnya yang minimalis.

"Saya bilang keren karena mereka berkembang. Dari awal keluar, masih sederhana. Kemudian berkembang, buka cabang di Boulevard kemudian CPI. Akhirnya mereka bikin tempat yang benar-benar terasa kafe," jelasnya.

"Terlebih suasana kafe Kopiteori di depan Kantor Imigrasi juga yang menarik menurut saya," sambung Didit.

Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No. 280 (Depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan), Kel. Panaikang, Kec. Panakkukang

Nah, Papiyo Coffee yang baru beroperasi awal Juli 2022 tersebut jadi salah satu pilihan Didit. Dengan reputasi kawasan jalan Urip Sumoharjo yang selalu macet di jam pulang kerja, Papiyo layak didatangi jika ingin sekadar singgah ke kafe dengan suasana tenang. Atau sekadar lepas sementara dari mumetnya traffic jam.

"Ibarat oasis di tengah kawasan itu. Kita tahu seberapa macet jalanan depan Gubernuran saat pulang ngantor. Interior di dalam Papiyo bagus, Instagramable juga. Saya juga masuk merasa nyaman," jelas Didit kepada IDN Times.

"Saya ingin kembali ke situ, tapi jauh dari daerah saya biasa nongkrong," candanya.

Alamat : Pusat Pertokoan Tamalanrea No. 10, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10, Tamalanrea Jaya, Kec. Tamalanrea

Masih berstatus sebagai salah satu kafe baru di Makassar, Collective Cove mengusung konsep ruang kerja bersama (coworking space). Tak cuma menyasar konsumen mahasiswa yang ngekos di sekitar Perintis, tapi juga para karyawan yang berkantor di kawasan tersebut.

"Mereka lebih mengutamakan fungsi sebagai coworking space, jadi cukup menarik menurut saya. Apalagi berada di daerah Jalan Perintis," kata Didit.

Terdiri dari tiga lantai, area coworking space berada di lantai dua. Terdiri dari deretan meja-kursi kerja yang dijamin nyaman. Terdapat pula area outdoor yang bisa ditongkrongi pengunjung.

Alamat : Jl. Dr. Sutomo No. 30, RT.001/RW.02, Kel. Sawerigading, Kec. Ujung Pandang

Pindah ke kawasan pusat kota, Didit memilih Social Barn. Pertimbangan utamanya adalah pemilihan arsitektur bangunan yang membuatnya memiliki ciri khas dibanding kafe-kafe kebanyakan. Bahkan bisa dibilang, amat stand out dibanding gedung-gedung sekitarnya. 

"Desainnya saya sebut sebagai minimalis futuristik, karena tak ada yang berani melakukan itu sebelumnya. Social Barn yang memulainya," jelasnya.

Dengan range harga middle up, Social Barn cocok untuk kamu yang mencari kafe estetik, atau sekadar me time sambil memanjakan mata.

Alamat : Jl. Botolempangan No. 51, Kel. Sawerigading, Kec. Ujung Pandang

Beralih ke kawasan Botolempangan, terdapat Verda Coffee & Kitchen. Didit menyebut kafe yang beroperasi sejak 20 Juli 2022 tersebut juga cocok untuk penikmat tempat-tempat menarik nan memanjakan mata.

"Memang masih baru, tapi Verda ini bisa dibilang juga punya desain mewah. Dan target market mereka tentu saja untuk kalangan middle up," paparnya.

Para pengunjung Verda bisa memilih nongkrong di area indoor atau outdoor. Sedang untuk menu, pihak pengelola mengandalkan European cuisine sebagai sajian utama.

Alamat : Jl. Nuri No. 34, Kel. Mariso, Kec. Mariso

Sebagai penutup daftar ini adalah Toko Kopi Oma, salah satu kafe di Makassar yang kerap didatangi untuk pengalaman ngopi otentik. Luas ruangan tak terlalu besar, tapi tetap asyik dikunjungi bersama teman-teman.

"Toko Kopi Oma ini juga jadi salah satu tempat yang sering saya kunjungi. Lama kelamaan jadi senang dengan suasananya," jelas Didit soal pilihannya.

Jika ruangan dekat area barista sudah terisi, pembeli bisa memilih duduk di deretan kursi yang berjejer di halaman depan. Dan ada juga area backyard kalau mau suasana berbeda.

Nah, itu tadi 10 kafe keren di Makassar pilihan Raditya Palisuri yang bisa kamu jajal. Atau kamu malah sudah nongkrong di salah satunya?