Festival Makassar F8 Jadi Ajang Kampanye Bijak Menggunakan Plastik
IDN Times/Asrhawi Muin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Makassar International Eight Festival and Forum atau lebih dikenal dengan nama F8 akan digelar di Citraland Losari Sunset Cove 8, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar pada 11 - 13 Oktober 2019 mendatang.
Meski kini pelaksanaannya tidak lagi ditangani oleh Pemerintah Kota, namun F8 tetap hadir dengan 8 unsur kegiatan yaitu Fashion, Food, Fiction Writers & Fonts, Fine Art, Folks, Fusion Music, Flora & Fauna, dan Film.
Selain untuk mempromosikan Kota Makassar, F8 juga bakal menampilkan sesuatu yang berbeda dari pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Festival Delapan Indonesia Sofyan Setiawan selaku penyelenggara mengatakan, Festival F8 selalu menyisipkan kampanye sosial tematik. Misalnya pada 2016 lalu, F8 begitu menonjolkan kuliner Kota Makassar. Lain lagi pada 2018 di mana F8 mengangkat tema kepedulian Makassar untuk korban gempa di Palu.
"Kali ini, isunya adalah bagaimana kita berlaku bijak terhadap sampah plastik. Isu tentang plastik ini menjadi sebuah isu sentral di F8. Ini yang akhirnya mendorong kita untuk membawa isu sentral kita bahwa plastik itu perlu disikapi. Makanya ada program Plastik Care," kata Sofyan Setiawan dalam konferensi pers di Jalan Amirullah nomor 3, Selasa (8/10).
1. Sampah plastik jadi tiket masuk
IDN Times/Asrhawi MuinPenyelenggara bakal memberlakukan sampah plastik sebagai tiket untuk masuk ke kawasan pelaksanaan kegiatan. Jika pada pelaksanaan sebelumnya pengunjung boleh masuk setelah melewati body checking, tahun ini pengunjung cukup membawa 4 buah sampah plastik baik berupa botol maupun kemasan makanan.
"Kalau tidak bawa, ada pola lain yaitu harus mendownload aplikasi Octopus supaya lebih mengenal tentang plastik. Kemudian kalau tidak mau, ya kita kasih denda Rp 20.000," kata Sofyan.
Octopus sendiri merupakan sebuah aplikasi distribusi sampah yang dikembangkan oleh PT Daur Ulang Industri Terpadu. Aplikasi ini juga mendukung kinerja bank sampah milik Pemkot Makassar untuk mereduksi sampah non organik yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
2. Pengunjung disiapkan shuttle bus
IDN Times/Asrhawi MuinUntuk memudahkan pengunjung yang hendak masuk ke lokasi festival, pihak penyelenggara juga menyediakan lima unit bus untuk mengangkut pengunjung dari ujung bundaran Center Point of Indonesia (CPI) menuju lokasi Festival Makassar F8.
Sementara bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, disiapkan tempat parkir di area yang tak jauh dari lokasi dengan tarif parkir yang juga terjangkau.
Penyediaan shuttle bus ini merupakan hasil kerja sama antara PT Festival Delapan Indonesia dengan OYO.
"Kami akan mengantarkan pengunjung ke booth-booth kami. Jadi, mereka yang tidak bawa kendaraan tidak perlu capek berjalan masuk," kata Sofyan.
Baca Juga: Makassar Biennale 2019: Mengajak Masyarakat Berdamai dengan Sungai
3. Danny targetkan 1 juta pengunjung
IDN Times/Asrhawi MuinSementara itu, Wali Kota Makassar Periode 2014 - 2019 Moh Ramdhan Pomanto selaku inisiator F8 pun tak mau memasang target tinggi seperti tahun lalu yang menargetkan 1,5 juta pengunjung.
"Targetnya adalah minimal 1 juta orang. Kita turunkan target karena kita turunkan hari, cuma tiga hari. Kalau lima hari kita berani 2 juta. Tapi Insya Allah yang 2020 kita akan kembali dengan target 2,5 juta," kata Danny, sapaannya.
Meski begitu, Danny mengaku optimis Makassar F8 bakal tetap bertahan di posisi Top 10 Calendar of Event Wonderful Indonesia yang ditetapkan Kementerian Pariwisata. Untuk itu, dia menekankan agar kualitas F8 tetap dijaga.
"Kualitas F nya itu dijaga dengan persyaratan-persyaratan kreativitas, baik itu yang menyangkut standar kreativitas Indonesia, atau standar-standar pembangkitan ekonomi. Saya yakin kita tetap memenuhi Top 10," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Tempat Flyboarding Terbaik di Dunia, Salah Satunya di Pantai Losari!
