Tavares Ungkap Sanksi Yuran Fernandes Baru Pertama Kali di Sepak Bola

- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, kecewa atas sanksi 12 bulan dan denda Rp25 juta yang dijatuhkan pada Yuran Fernandes karena kritik terhadap wasit.
- Tavares heran dengan beratnya sanksi yang diterima Yuran, menyebut seorang jurnalis asal negaranya sampai mengira kabar tersebut sebagai candaan.
- Pelatih asal Portugal itu meminta agar fokus utama di lapangan adalah para pemain, bukan kinerja wasit yang justru terkadang menimbulkan polemik.
Makassar, IDN Times - Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, meluapkan rasa kecewa atas sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI pada Yuran Fernandes. Pada Jumat lalu (9/5/2025), sang kapten dihukum larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan denda Rp25 juta akibat unggahan kritiknya terhadap kinerja wasit.
"Saya ingin mempertanyakan kenapa (hukumannya) harus 12 bulan kepada Yuran? Dia tidak layak mendapatkannya, dan ini tidak pernah terjadi di manapun," ujar Tavares dengan nada geram dalam sesi konferensi pers selepas laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 melawan Malut United di Stadion BJ Habibie Parepare, Sabtu kemarin (10/5/2025).
1. Tavares mengaku tak pernah menyaksikan hukuman berat seperti ini sepanjang kariernya

Lebih jauh, pelatih asal Portugal itu mengungkapkan keheranan atas beratnya sanksi yang diterima Yuran. Ia bahkan menyebut seorang jurnalis asal negaranya sampai mengira kabar tersebut sebagai candaan. Tavares menyayangkan imbas dari kontoversi ini adalah sorotan pada kondisi sepak bola nasional kembali mencuat.
"Saya sempat dikontak oleh salah satu jurnalis di Portugal yang melihat berita ini, dia bertanya apakah ini adalah April Mop alias berita bohong," ungkapnya dengan nada getir.
"Sekarang, PSM Makassar jadi bahan pembicaraan karena ini. Begitu juga dengan sepak bola Indonesia. Saya sudah bekerja di banyak negara, tapi tidak pernah mengalami hal seperti ini," sambung Tavares.
2. Menurut Tavares, kritikan Yuran sama sekali tidak melanggar aturan

Sembari membela pemain Timnas Cape Verde tersebut, Tavares meminta agar respek tetap diberikan kepada timnya. Ia juga menekankan bahwa kritik Yuran murni sebuah opini. Eks pelatih IFK Helsinki itu juga menegaskan punya mengerti luar dalam mendalam tentang peraturan sepak bola dan hal-hal terkait.
"Tolong, berikan respek kalian pada PSM Makassar. Saya juga perlu sampaikan bahwa saya adalah pelatih berlisensi UEFA Pro. Dan untuk mendapatkan lisensi tersebut, kami harus menjalani tes tentang pengetahuan wasit dan lulus. Jadi saya tentu paham aturan-aturan tersebut," jelas Tavares.
3. Tekankan bahwa sepak bola adalah hiburan positif, bukan dipenuhi kontroversi

Di akhir pernyataannya, Tavares menegaskan nilai sepak bola sebagai hiburan positif, bukan ajang penuh kontroversi. Ia berharap agar fokus utama di lapangan adalah para pemain, bukan kinerja wasit yang justru terkadang menimbulkan polemik.
"Seharusnya sepak bola itu adalah olahraga yang memberi emosi positif untuk penontonnya, bukan terasa seperti neraka. Biarkan para pemain yang menjadi bintang di lapangan, bukan wasit," tegas pria 45 tahun tersebut.
"Wasit hanya bekerja untuk menerapkan peraturan kepada kedua tim. Saya pikir kadang-kadang memang manusia berbuat salah, tapi kadang juga malah sepertinya disengaja," pungkas Tavares.