Sanksi FIFA Jadi Ganjalan PSM Makassar Jelang Bursa Transfer Januari

Makassar, IDN Times - PSM Makassar berpotensi tidak akan jor-joran pada bursa transfer tengah musim yang dibuka tak lama lagi. berjuluk Pasukan Ramang tersebut. Tidak main-main, sebab berlaku selama tiga periode bursa transfer berturut-turut. Alhasil, ruang gerak manajemen dalam memperkuat kedalaman skuat otomatis tertutup rapat paling tidak hingga Januari 2027.
Kabar ini jelas jadi awan hitam yang menyelimuti persiapan tim menjelang putaran kedua kompetisi BRI Super League 2025/2026. Dengan sanksi yang masih aktif, PSM terancam tidak bisa merekrut satu pun pemain anyar pada bursa transfer tengah musim yang akan dibuka Januari 2026 ini. Di sisi lain, manajemen kini berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan sengketa yang menjadi akar permasalahan, agar hukuman tersebut dapat dicabut oleh FIFA sebelum jendela transfer ditutup.
1. PSM sudah ditinggal salah satu pemainnya yakni winger Lucas Dias asal Brasil

Hukuman dari FIFA ini datang pada momentum yang kebangkitan tim di bawah asuhan Tomas Trucha. Baru-baru ini, PSM terpaksa merelakan kepergian salah satu pemain asing mereka, Lucas Dias. Sang winger terpaksa memutus kontrak pada Jumat (12/12/2025) pekan lalu dan pulang ke Brasil karena urusan keluarga. Dalam kondisi normal, bursa transfer Januari adalah kesempatan untuk mencari suksesor sepadan. Tapi, adanya sanksi ini membuat lubang di sektor sayap tersebut terancam tidak tertambal.
Ketidakpastian ini sebenarnya bukan hal baru, sebab PSM juga didera hukuman serupa pada awal musim ini. Tapi, jika sanksi tidak segera diselesaikan, mereka harus mengarungi ketatnya persaingan papan atas dengan materi pemain yang tersisa tanpa adanya suntikan tenaga baru. Di sisi lain, ambisi untuk terus merangsek naik di papan klasemen sementara ikut terancam.
2. Tomas Trucha mengaku tidak berencana datangkan pemain baru pada bursa transfer tengah musim

Meski situasi pelik sedang menjepit klubnya, Tomas Trucha mencoba tetap tenang dan optimis dengan materi yang ada. Arsitek asal Republik Ceko ini menegaskan bahwa sejak awal dirinya memang tidak berencana untuk melakukan perombakan tim secara besar-besaran pada bursa transfer Januari. Trucha lebih memilih memaksimalkan potensi pemain yang telah memahami filosofi permainannya ketimbang harus memulai adaptasi ulang dengan banyak wajah baru.
"Dari saya sendiri, mungkin tidak ada perubahan besar di masa bursa transfer tengah musim mendatang. Saya sudah senang dengan skuat yang dimiliki. Sekarang satu-satunya koreksi yang harus dilakukan adalah menemukan keseimbangan," ujar Trucha pada 6 Desember 2025 lalu. Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa Juku Eja secara teknis masih memiliki fondasi yang kuat. Sang pelatih percaya bahwa stabilitas tim jauh lebih penting daripada sekadar mendatangkan nama-nama baru di tengah kompetisi.
3. Juku Eja kini akan memaksimalkan pemain muda dan pelapis, salah satunya Mufli Hidayat

Embargo transfer ini secara tidak langsung memaksa PSM Makassar untuk kembali ke jati dirinya sebagai pabrik talenta muda berbakat. Trucha kini memiliki tanggung jawab lebih besar untuk memoles pemain dari akademi atau pemain pelapis agar mampu tampil di level tertinggi. Salah satunya yakni Mufli Hidayat yang kini fasih bermain di posisi bek kanan. Pemain muda kelahiran Bone tersebut jadi bukti nyata bahwa solusi internal bisa menjadi solusi atas tertutupnya aktivitas belanja pemain.
Pasukan Ramang kini diharap mampu keluar dari jeratan sanksi untuk kali ke sekian. Ujian di bursa transfer Januari bukan hanya soal teknis di lapangan hijau, melainkan ujian integritas bagi manajemen dalam menjaga nama baik klub di level internasional. Bersama PSM Makassar, ada empat klub Indonesia lain yang juga mendapat sanksi larangan transfer dari FIFA. Mereka adalah Persiwa Wamena, Kalteng Putra, PSBS Biak dan PSCS Cilacap.














